EKBIS.CO, JAKARTA -- Belanja modal Garuda Indonesia tahun ini sekitar 350 juta dolar AS. Direktur Garuda Indonesia Pahala Mansury menyebutkan, dana itu paling besar digunakan untuk perawatan layanan pesawatnya.
"Belanja modal kita nggak begitu besar. Paling besar untuk maintenance serve pesawat kita," ujar Pahala di Jakarta, Rabu, (21/2).
Lebih lanjut, Pahala menjelaskan, perseroan sudah bisa menumbuhkan profit pada kuartal tiga dan empat tahun lalu. Hanya saja secara full year on year (yoy) belum bisa menghasilkan profit.
"Hal itu karena kerugian di dua kuartal pertama 2017, tapi Alhamdulillah. Baik dari sisi utilisasi pesawat kita juga baik," tutur Pahala. Meski begitu, ia enggan menyebutkan angkanya secara detail.
Dirinya pun menuturkan, pertumbuhan penjualan perusahaan cukup tinggi masih di kisaran doubel digit. Hal itu didukung oleh positifnya pertumbuhan penerbangan internasional.
"Porsinya sekarang untuk penerbangan internasional 45 persen dan untuk domestik 55 persen. Hanya saja memang kalau dilihat dari sisi pertumbuhan, rute internasional tumbuh 12 persen tahun lalu," katanya.
Tahun ini, perusahaan menargetkan, pertumbuhan penerbangan internasional bisa di atas 20 persen. "Penerbangan domestik kita harap juga tumbuh doubel digit," tambahnya.