EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Sahabat Sampoerna mencetak laba sebesar Rp 36,57 miliar pada 2017. Jumlah itu meningkat 6,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 34,38 miliar.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sampoerna pada 2017 meningkat sebesar 7,7 persen menjadi Rp 6,7 triliun dari Rp 6,2 triliun pada akhir 2016. Dana murah perseroan juga naik signifikan hingga 23,2 persen.
Direktur SME, Funding, FI, dan Jaringan Kantor Ong Tek Tjan mengatakan peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan giro sebesar 82,7 persen dibandingkan dengan jumlah giro di tahun sebelumnya. Sementara tabungan dan deposito meningkat masing-masing sebesar 9 persen dan 5,5 persen selama periode sama.
Meski begitu, komposisi DPK masih didominasi oleh deposito, yaitu sebesar 85,8 persen. "Peningkatan DPK menunjukkan, tingkat kepercayaan masyarakat dan brand awareness Bank Sampoerna dari waktu ke waktu terus meningkat," ujar Ong Tek Tjan.
Peningkatan penyaluran kredit dan perolehan DPK tersebut berdampak pula pada perolehan pendapatan bunga bersih yang meningkat sebesar 16,1 persen menjadi Rp 532 miliar dari Rp 458 miliar di 2016. Seiring dengan hal tersebut, rasio pinjaman terhadap total simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) naik menjadi 93,1 persen pada Desember 2017 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 91,50 persen.
Chief Financial Officer (CFO) Bank Sampoerna Henky Suryaputra menjelaskan, peningkatan pendapatan bunga bersih itu ditopang oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 12,2 persen. Dari semula Rp 922 miliar pada 2016 menjadi Rp 1.034 miliar pada 2017.
"Hal ini juga didukung oleh peningkatan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang mencapai sebesar 6,8 persen jika dibandingkan dengan periode sama 2016 yang hanya sebesar 6,5 persen," ujar Henky.
Sepanjang 2017, kata dia, pemegang saham telah melakukan setoran modal sebesar Rp 150 miliar. Menurutnya, itu mencerminkan komitmen pemegang saham untuk mendukung pertumbuhan Bank Sampoerna secara berkesinambungan.
Adanya setoran modal tersebut ditambah dengan akumulasi laba yang diperoleh menjadikan total ekuitas Bank Sampoerna menjadi sebesar Rp 1,3 triliun. Dengan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) dijaga pada level 19,9 persen, jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).