EKBIS.CO, PADANG -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin menggencarkan promosi investasi di pasar modal, bahkan sampai ke pelosok desa. Sosialisasi investasi juga dilakukan di kampus-kampus melalui galeri investasi pasar modal yang digerakkan oleh BEI serta sejumlah perusahaan sekuritas.
Sosiali digencarkan mengingat peluang berkembangnya industri pasar modal sebetulnya masih terbuka lebar. "Makanya kami gencarkan lagi promosi. Bahwa pasar moda ini sangat bisa mendatangkan untung. Promosinya menyasar nagari (setingkat desa) dan kampus. Kami juga menggandeng Pemda," ujar Kepala BEI Perwakilan Padang, Early Saputra, Sabtu (21/4).
Di Sumatra Barat misalnya, jumlah pemegang SID (Single Investor Identification) 'baru' 9.523 orang. Angka tersebut masih 0,17 persen dari total penduduk Sumbar sebanyak 5,6 juta orang. Artinya, peluang investasi yang bisa digenjot masih sangat luas.
BEI juga mencatat, nilai transaksi pasar modal oleh investor asal Sumatra Barat pada kuartal I 2018 menyentuh Rp 2,8 trilun. Dengan capaian sementara ini, Early meyakini realisasi transaksi pasar modal di Sumbar tahun ini bisa melampaui capaian tahun 2017 lalu sebesar Rp 10,27 triliun.
BEI juga menargetkan ada kenaikan jumlah investor hingga 4.800 pemegang SID untuk tahun 2018 ini."Meski sebetulnya, angka itu bukan patokan. Kami lebih memilih, kenaikan tidak begitu banyak tapi merupakan investor yang bisa kami kelola dan mereka aktif, ketimbang banyak tapi tidak aktif," ujar Early.
Hingga akhir Maret 2018, penempatan aset saham oleh investor di Sumbar sebesar Rp 749 miliar. Sementara penempatan aset nonsaham oleh investor asal Sumbar mencapai Rp 886,5 miliar.