EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia membuka opsi menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI 7-Days Reverse Repo Rate) untuk mengantisipasi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, kebijakan tersebut merupakan langkah bank sentral dalam menghadapi dinamika situasi global.
"Itu kan bagian dari menghadapi perubahan situasi global termasuk soal kurs. Tapi, ya, biarkanlah BI mengambil jalan untuk menjawab persoalan," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (27/4).
Mantan Gubernur BI itu meminta seluruh pihak untuk tetap tenang dalam menghadapi pelemahan rupiah."Tidak usah terlalu dianggap banyak masalah. Itu bukan akhir dari semuanya ini semua kan masih panjang," ujar Darmin.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menembus level Rp 13.900.Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo, menyatakan ruang penyesuaian suku bunga acuan BI tidak tertutup.
Agus menekankan, ruang penyesuaian suku bunga terbuka apabila tekanan terhadap nilai tukar terus berlanjut serta berpotensi menghambat pencapaian sasaran inflasi dan menganggu stabilitas sistem keuangan.
"Kebijakan ini tentunya akan dilakukan secara berhati-hati, terukur, dan bersifat datadependence, mengacu pada perkembangan data terkini maupun perkiraan ke depan," kata Agus dalam konferensi pers menyikapi nilai tukar rupiah, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (26/4).