Ahad 29 Apr 2018 07:49 WIB

Genom Aren Pertama di Dunia Diaplikasikan

Kit untuk mendeteksi umur aren secara kualitatif telah memperoleh hak paten.

Red: EH Ismail
Pohon Aren.
Foto: Humas Balitbangtan.
Pohon Aren.

EKBIS.CO, Aren merupakan tanaman asli Indonesia yang memiliki potensi sebagai penghasil pangan maupun energi. Beragam jenis tanaman aren dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, mulai Sabang hingga Merauke.

Habitat aren juga dapat dijumpai di pantai barat India, Cina bagian selatan, Kepulauan Guam, Filipina, Malaysia, Laos, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Srilanka, dan Thailand. Penyebaran aren di darah-daerah tersebut diduga berasal dari Indonesia.

Aren termasuk dalam tanaman palma penting lain selain kelapa, kelapa sawit, dan kurma. Sekitar 60 persen populasi pohon aren dunia ada di Indonesia. Aren memiliki multifungsi yang baik untuk lingkungan maupun manusia. Aren  mampu menyimpan air yang tinggi sehingga cocok untuk tanaman konservasi. Hampir semua bagian tanaman aren dapat dimanfaatkan untuk pangan, bahan baku industri, kesehatan, maupun bahan bakar nabati.

Apabila jumlah tanaman yang produktif antara 100-150 pohon per hektare, maka perkiraan produksi nira rata-rata 20 liter/pohon/hari. Nilai ini relatif lebih tinggi dibanding kelapa atau palma utama lainnya. Karena itu, selain penelitian bagian hulu, penelitian hilir diversifikasi produk juga penting.

Saat ini, budidaya aren masih menggunakan varietas aren lokal yang perkembangan genetiknya terjadi secara alami. Karena aren tanaman tahunan dan publikasi internasional terbatas, maka kegiatan pemuliaan yang didukung studi genomik sangat diperlukan agar hasil lebih cepat dan akurat.

Perakitan genom dan peta genetik aren merupakan langkah pertama dan strategis untuk perakitan teknologi pemanfaatannya. Sifat unggul aren yang perlu dikembangkan ke depan adalah aren berumur genjah, produksi nira tinggi, umur produktif lebih lama,  kualitas dan kuantitas nira tinggi untuk produksi gula dan bioenergi, serta tahan hama penyakit utama.

Untuk mendukung program pemuliaan aren di  Indonesia tersebut, penelitian perakitan genom draf aren telah dilakukan melalui kolaborasi tim peneliti dari Balitbangtan (BB Biogen, Balitpalma) dan IPB. Kegiatan tersebut telah menghasilkan data sekuen genom tanaman aren yang pertama kali yang akan  dipublikasikan di dunia. 

Menurut peneliti genomika dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) Balitbangtan, Dr Puji Lestari, suatu database cetak biru aren sangat penting dan dapat memberikan gambaran secara komprehensif kromosomnya dan organisasi gen-gennya.

Analisis awal menunjukkan, perkiraan ukuran genom aren sekitar 1,8-2,2 Gb. Genom aren ini berkontribusi untuk perbaikan genetiknya sesuai karakter yang diinginkan melalui pemahaman yang lebih baik terhadap biologi spesies tanaman ini ke depannya.

Salah satu aplikasi riset genom tersebut adalah dirakitnya kit untuk mendeteksi umur aren secara kualitatif.  Alat ini telah memperoleh hak paten. Dengan alat ini, untuk mengetahui umur aren genjah atau dalam cukup dengan mengambil sampel dan analisis marka molekuler, sehingga tidak perlu menunggu waktu bertahun-tahun. Kit untuk deteksi umur tanaman aren sangat penting untuk perakitan varietas unggul aren yang berbasis umur genjah.

“Semoga pemanfaatan aren makin berkembang dan mendorong agribisnis yang lebih besar,” kata Puji. (Puji Lestari/Mastur/ Balitbangtan)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement