Selasa 08 May 2018 06:32 WIB

Pemerintah Hadapi Pilihan Sulit Jika Suku Bunga Naik

Kenaikan suku bunga acuan bisa dilakukan untuk menjaga stabilitas kurs rupiah.

Red: Nidia Zuraya
Suku bunga Bank Indonesia
Foto: IST
Suku bunga Bank Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kenaikan suku bunga acuan bank sentral untuk stabilisasi kurs rupiah bisa melahirkan pilihan sulit. Sebab, menurut dia, kebijakan ini dapat memengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi.

"Memang pada saat situasi kurs berfluktuasi, pilihannya satu dari dua, tidak bisa dua-duanya," kata Darmin di Jakarta, Senin (7/5) malam.

Darmin mengatakan, kenaikan suku bunga acuan bisa dilakukan untuk menjaga stabilitas kurs rupiah terhadap dolar AS setelah cenderung mengalami pelemahan dalam beberapa pekan terakhir. Namun, penyesuaian suku bunga acuan tersebut dapat mengganggu momentum pertumbuhan ekonomi yang telah berjalan dengan baik dalam triwulan I-2018.

"Tidak bisa dua-duanya, kecuali dalam situasi tenang, itu soal lain," katanya.

Meski demikian, ia menyakini Bank Indonesia bisa mengambil keputusan terkait suku bunga acuan yang masih dipertahankan sebesar 4,25 persen dan mencari solusi dalam menghadapi pergerakan kurs rupiah saat ini.

Sebelumnya, pengamat ekonomi Tony Prasetiantono mengatakan, kenaikan suku bunga acuan bisa menjadi upaya jangka pendek yang dilakukan bank sentral untuk menekan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Jangan alergi dengan menaikkan suku bunga karena ini bagian dari taktik jangka pendek," kata Tony.

Tony mengatakan, kenaikan suku bunga acuan dari saat ini sebesar 4,25 persen bisa menjadi alternatif bank sentral untuk menjaga fluktuasi kurs rupiah agar tidak sepenuhnya bergantung pada cadangan devisa. "Kalau naik setidaknya 25 basis poin, mudah-mudahan rupiah masih terselamatkan," kata pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement