Kamis 17 May 2018 17:35 WIB

Dirut BEI Berharap BI tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Menaikkan suku bunga merupakan musuh pasar modal.

Rep: Iit Septyaningsih / Red: Friska Yolanda
Peluncuran Indeks Baru BEI. Direktur Utama BEI Tito Sulistio memberikan sambutan pada peluncuran indeks saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (17/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Peluncuran Indeks Baru BEI. Direktur Utama BEI Tito Sulistio memberikan sambutan pada peluncuran indeks saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (17/5).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap Bank Indonesia (BI) tetap menjaga suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate di posisi 4,25 persen. Pasalnya, bank sentral dinilai telah melewatkan momentum untuk menaikkan suku bunga itu. 

"Kan ini sudah panjang semua, dunia sudah naik, detik ini dampaknya sudah ada. Mungkin jangan-jangan kalau sekarang naik malah memberatkan," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (17/5).

Bila BI naikkan suku bunga acuan sekarang, ia khawatir akan berdampak pada permintaan kredit. Menurutnya, kenaikan suku bunga saat ini tidak lagi bisa membuat kurs rupiah menguat. 

"Apakah tujuannya hanya menambah permintaan rupiah supaya menguat? Saya rasa tidak lagi," ujar Tito. 

Dirinya tidak memungkiri, salah satu cara menaikkan permintaan terhadap mata uang rupiah memang dengan meningkatkan suku bunga acuan BI. Hanya saja, cara tersebut, kata dia merupakan musuh besar bagu pasar modal. 

"Bank-bank sudah naikkan tingkat suku bunga depositonya, tapi kok kreditnya nggak dinaikkan," tambahnya. 

Sebagai informasi, berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar AS (Jisdor), kurs rupiah kini berada di level Rp 14.074 per dolar AS. Sedikit membaik dari posisi kemarin, yang di Rp 14.094 per dolar AS. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement