EKBIS.CO, BANDUNG -- Pesawat Batik Air, Airbus 320, menjadi pesawat komersial pertama yang melakukan pendaratan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5) petang.
Pendaratan Batik Air ini menjadi penanda historical flight atau penerbangan bersejarah sebagai tanda dibukanya penerbangan komersial di bandara tersebut.
Pesawat Airbus 320 tersebut mendarat pada pukul 16.15 WIB setelah melakukan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, yang membawa rombongan perangkat kepala daerah di Majalengka.
Tak lama setelah itu, pesawat kedua dari maskapai Garuda Indonesia mendarat sekitar pukul 17.00 WIB. Pesawat tersebut membawa rombongan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, sejumlah kepala dinas, serta anggota DPRD Jabar.
Gubernur Ahmad Heryawan menyampaikan rasa bangganya dengan suksesnya historical flight atau penerbangan bersejarah dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati. "Alhamdulillah perjalanan berjalan mulus, pas saya lihat ke bawah ketika landing sudah terlihat bandara memang baru," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.
Menurut Aher, setelah merasakan pengalaman pertama mendarat di BIJB Kertajati, ia memastikan bahwa pada 8 Juni sudah bisa melayani penerbangan komersial.
"Landing-nya mulus, ya namanya bandara baru ya. Ini sekaligus menandakan bahwa 8 Juni nanti sudah siap membuka penerbangan komersil," katanya.
Sebelumnya, pendaratan perdana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, dilakukan oleh pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (24/5). Pesawat Boeing 737-800 yang bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma itu mendarat dengan mulus sekitar pukul 09.30 WIB.
Presiden yang turun dari pesawat kepresidenan disambut oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan, Bupati Majalengka Sutrisno, dan para pejabat lainnya. "Ini sebuah uji coba yang berhasil," ujar Presiden Jokowi.
Presiden berharap, kehadiran BIJB benar-benar menjadi bandara yang bisa memberikan pelayanan kepada seluruh warga Jabar dan masyarakat Indonesia yang ingin ke Jabar. Dia pun ingin agar bandara tersebut bisa memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat Kabupaten Majalengka dan Jabar.
Ke depan, Presiden berharap agar BIJB terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, yang hanya berjarak 40 kilometer. Integrasi itu akan memudahkan pelayanan kepada investor sehingga pertumbuhan ekonomi di Jabar bisa lebih baik dan meningkat.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengapresiasi model bisnis dalam pembangunan BIJB, yakni memadukan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan swasta. "Model bisnis seperti itu akan kita kembangkan di provinsi lain," kata Presiden menegaskan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, panjang runway BIJB yang kini mencapai 2.500 meter akan segera menjadi 3.000 meter pada November 2018. Dengan demikian, bandara tersebut akan bisa didarati pesawat berbadan lebar.