EKBIS.CO, JAKARTA -- BRI Syariah (BRIS) menyebutkan Dana Pihak Ketiganya (DPK) mengalami peningkatan di musim pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) kali ini. Pada Mei 2018, kenaikan DPK mencapai 13,62 persen dari Rp 24,5 triliun pada Mei 2017 menjadi Rp 27,84 triliun.
Hanya saja, Direktur Utama BRI Syariah Hadi Santoso menjelaskan, pertumbuhan DPK tersebut bukan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). "Hal itu karena, bulan kemarin malah banyak penarikan untuk pelunasan biaya haji," katanya di Jakarta, Selasa, (26/6).
Perlu diketahui, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini merupakan salah satu bank syariah yang ditunjuk BPKH untuk menerima setoran awal biaya haji. Pelayanan dilakukan di 272 jaringan kantor cabang dan kantor cabang pembantu BRIS, serta di 1.092 kantor layanan syariah di kantor cabang atau cabang pembantu BRI di seluruh Indonesia.
"Jadi peningkatan DPK pada Mei didorong oleh masyarakat secara umum," tambah Hadi. Dirinya menambahkan, perseroan menargetkan, tahun ini bisa menghimpun DPK sebanyak Rp 28,28 triliun.
Sebagai informasi, pada 2018 perusahaan juga menargetkan laba sekitar Rp 250 miliar. Dengan target total aset menembus Rp 36,98 triliun.
Sampai Mei 2018, BRIS mencatat laba bersih meningkat 85,16 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 96,31 miliar dibandingkan perolehan Mei 2017 yang sebesar Rp 52,02 miliar. Sedangkan total Aset perseroan naik 21,41 persen yoy pada Mei tahun ini menjadi Rp 35,72 triliun, sebelumnya Rp 29,42 triliun di Mei tahun lalu.