EKBIS.CO, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan nilai investasi sebanyak Rp 250,7 triliun yang bisa ditarik dari 13 kawasan industri di Indonesia sepanjang 2018. Tiga belas kawasan industri tersebut antara lain Kawasan Industri (KI) Morowali di Sulawesi Tengah, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatra Utara, KI Bantaeng di Sulawesi Selatan, KI Kendal di Jawa Tengah dan Ki Dumai di Riau.
Untuk menarik investasi masuk, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah telah memberikan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri. “Kita berikan insentif fiskal dan nonfiskal serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik, air, SDM, lahan, tata ruang, dan lain-lain,” ujarnya, lewat keterangan tertulis, Rabu (27/6).
Kemenperin, lanjut Airlangga, juga telah memfasilitasi pembangunan kawasan industri yang terintegrasi dengan fasilitas-fasilitas penunjang. Ini dilakukan demi memudahkan para investor dalam mengembangkan bisnisnya di Tanah Air.
Menperin menyebut, pengembangan kawasan industri di Indonesia terus mengalami peningkatan, baik dari sisi jumlah maupun luasnya. Khusus kawasan industri yang berlokasi di Pulau Jawa, Kemenperin mencatat ada peningkatan luas kawasan industri dari 28,01 persen pada 2014 menjadi 42,42 persen tahun 2017.
“Kemenperin terus mendorong pengembangan kawasan industri, terutama di luar Pulau Jawa, untuk mengakselerasi pemerataan pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia sentris,” kata Airlangga.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan, sesuai program pemerintah yang tercantum dalam Nawacita, sebanyak 10 kawasan industri ditargetkan terbangun hingga tahun 2019.
Menurut Putu, realisasinya saat ini 10 kawasan industri baru sudah beroperasi. Bahkan, ada tiga tambahan kawasan industri baru yang pembangunannya akan selesai pada tahun 2018.
Adapun tiga kawasan industri baru yang akan beroperasi tahun ini, yaitu kawasan industri Lhokseumawe di Aceh, kawasan industri Wilmar di Serang, dan kawasan industri Tanjung Buton di Riau.