Rabu 04 Jul 2018 08:53 WIB

Harley Hengkang, Trump Tarik Produsen Motor Lain Masuk AS

Harley Davidson memindahkan unit produksi untuk pelanggan Eropa ke luar AS

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Harley-Davidson
Foto: AP/Grant Hindsley
Harley-Davidson

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya akan berupaya membawa sejumlah perusahaan sepeda motor agar membangun pabriknya di AS. Sebelumnya, AS telah kehilangan Harley-Davidson Inc yang memutuskan untuk memindahkan beberapa unit produksinya untuk pelanggan Eropa ke luar negeri.

Trump tidak memberikan rincian tentang langkah apa yang akan diambil oleh pemerintahannya. Penasihat senior Gedung Putih Kellyanne Conway juga tidak memberikan komentar saat dimintai konfirmasi.

Baca juga, Fiat Pindahkan Pabrik di Meksiko ke Michigan

"Sekarang Harley-Davidson memindahkan sebagian operasinya keluar AS, pemerintahan saya akan bekerja sama dengan perusahaan sepeda motor lain yang ingin pindah ke AS," tulis Trump di akun Twitter pribadinya, Selasa (2/7). Harley-Davidson menolak mengomentari cicitan Trump tersebut.

Trump telah mengancam untuk memberlakukan pajak yang lebih tinggi pada produsen yang berbasis di Milwaukee. Kebijakan ini dipertimbangkan sebagai pembalasan setelah Harley-Davidson memindahkan pabriknya dari AS guna menghindari tarif tinggi yang dikenakan Uni Eropa untuk melawan tarif yang diberlakukan AS.

Perusahaan sepeda motor yang berbasis di luar AS, yang mungkin membangun pabrik di AS, antara lain Honda Motor Co Ltd dan Yamaha Corp dari Jepang, BMW dan Ducati dari Eropa, serta Hero MotoCorp Ltd India dan Bajaj Auto Ltd dari India.

Keputusan Harley-Davidson untuk meninggalkan AS telah mengguncang hubungan perusahaan itu dengan Trump. Para eksekutifnya diketahui pernah dijamu di Gedung Putih dalam sebuah kunjungan, tak lama setelah Trump menjabat sebagai presiden.

Dalam menghadapi kurangnya permintaan sepeda motor di AS, Harley-Davidson telah mengubah fokusnya pada penjualan luar negeri. Perusahaan ini telah membuka pabrik perakitan di Thailand, India, dan Brasil.

"Masalah utama Harley terkait AS adalah karena pergeseran demografi, yang dimulai jauh sebelum pembicaraan tentang tarif dan perang perdagangan. Reaksi Trump tampaknya secara emosional menjadi beban," kata analis Bernstein David Beckel.

Saham Harley naik 1,5 persen di level 42,55 dolar AS di New York Stock Exchange. Saham perusahaan itu sebelumnya jatuh setelah Trump mengatakan akan mengenakan pajak lebih setelah Harley merilis pengumuman kontroversialnya.

Pada Selasa (3/7), Trump tampaknya salah mengumumkan angka penjualan Harley di tahun lalu. Ia mengatakan pelanggan Harley tidak puas dengan perusahaan itu dan penjualan telah turun 7 persen pada 2017.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement