EKBIS.CO, PASURUAN -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk terus memperluas pemanfaatan gas bumi di ke berbagai daerah. Kali ini gas bumi PGN mengalir ke pabrik produksi tali sepatu di Pasuruan, Jawa Timur.
Untuk pertama kalinya, PT Rajawali Cakra Sakti yang berlokasi di Kemirisewu Pandaan, Pasuruan, beralih menggunakan bahan bakar gas bumi dari PGN dengan volume gas sebesar 10.000–15.000 m3.
Sales Area Head PGN Pasuruan, Agus Mustofa Hadi, mengatakan menunjukkan komitmen kuatnya untuk memperluas penyaluran gas bumi di seluruh Jawa Timur, termasuk di wilayah Pasuruan. PGN telah melakukan dan mengoptimalkan survey pemetaan potensi calon pelanggan di sekitar jaringan pipa gas existing. Selain itu, PGN juga melakukan pembiayaan investasi dengan skema swadaya (sharing investasi) dengan calon pelanggan yang tidak layak secara perhitungan investasi oleh PGN.
“Kami juga aktif berkomunikasi dengan pengelola kawasan industri dan instansi pemerintah. ini merupakan komitmen PGN untuk terus memperluas penyaluran kepada masyarakat dan industri di seluruh Jawa Timur,” kata Agus Mustofa Hadi, Selasa (24/7) seperti dalam siaran persnya.
PT Rajawali Cakra Sakti terkontrak menggunakan gas bumi PGN dengan volume awal sebesar 10.000 hingga 15.000 m3. Tahun depan, volume pemakaian tersebut dapat naik dua kali lipat dengan rencana pengembangan usaha yaitu pencucian kain bahan baku pembuatan sepatu dan sandal.
Direktur Utama PT Rajawali Cakra Sakti, Randy Firmasyah mengatakan sangat gembira dengan mulai tersalurkannya gas bumi ini. Karena dengan beralihnya penggunaan batu bara ke gas bumi telah memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Selain ramah lingkungan, ia mengaku juga diuntungkan dengan peningkatan volume produksi sebesar 15 persen. Selain itu, perusahaannya kini tidak memerlukan tempat lagi untuk penyimpanan seperti ketika ia menggunakan batubara.
“Walaupun harga sama, tetapi secara value memberikan dampak kenaikan sebesar 15 persen. Apalagi bahan bakar ini sangat ramah lingkungan, berbeda dengan batu bara. Disamping itu, kami juga belum menemukan kesulitan dalam penggunaannya, karena kami dibantu tim dari PGN. Gas ini kami gunakan untuk pewarnaan benang,” ujar Randy.
Randy menuturkan, saat ini perusahaan yang dipimpinnya secara kontinyu telah memproduksi tali sepatu sebesar 50 ton per bulan. Hasil produksi tersebut sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik alas kaki merk Ando.
Progres pelanggan PGN di Jatim
Sejauh ini, total pelanggan PGN seluruh wilayah Jawa Timur telah mencapai 53.956 pelanggan. Untuk area Surabaya, total jumlah pelanggan mencapai 42,699 pelanggan , yang terdiri dari 42.351 pelanggan Rumah Tangga (RT), 132 Pelanggan Kecil (PK), 216 pelanggan Komersial dan Industri (KI). Area Sidoarjo total jumlah pelanggan telah mencapai 10.784 pelanggan dengan perincian 10.570 RT, 15 PK dan 199 KI. Sedangkan untuk Area Pasuruan telah mencapai 473 pelanggan dengan perincian 364 RT, 2 PK, 107 KI.
Sementara total penyaluran gas bumi PGN pada Maret 2018 di seluruh wilayah Jawa Timur telah tercatat mencapai 118.591.490 m3 atau sekitar 4.291.300 Million Metric British Thermal Unit (MMBTU). Dengan perincian, untuk Area Surabaya mencapai 48.572.009 m3 atau sekitar 1.775.019 MMBTU, Area Sidoarjo mencapai 44.641.449 m3 atau sekitar 1.576.536 MMBTU dan Area Pasuruan sebesar 25.378.032 m3 atau sekitar 939.745 MMBTU.
Terkait pembangunan infrastruktur pipa gas bumi PGN, saat ini di Jawa Timur lebih banyak pembangunan pipa untuk Customer Attachment, yaitu pembangunan pipa terkait penambahan pelanggan.
Di area Surabaya, pekerjaan pembangunan pipa Customer Attachment dilakukan di daerah Karang Pilang, di Gresik ada di Manyar dan di Sidoarjo ada di area Taman Pinang. Khusus di Sidoarjo, selain itu juga ada sedikit pengembangan pipa induk tekanan menengah berdiameter 180 mm untuk pelanggan komersial, yaitu sepanjang 1,7 km.
Pengembangan jaringan yang belum lama ini selesai yaitu di sepanjang jalur Daendels Pantura di Gresik sepanjang 9,2 km dengan ukuran pipa diameter 24 inch, telah selesai pada akhir 2017 lalu. Kemudian jalur Purwosari dari pertigaan Purwosari ke arah Lawang dengan ukuran pipa diameter 10 inch sepanjang 2,8 km.