EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana perusahaan rumah produksi film PT MD Pictures Tbk dengan kode perdagangan FILM. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan setelah resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya tercatat di BEI maka perseroan wajib menjaga kepercayaan pemegang saham.
"Jalin hubungan yang berdasarkan kepercayaan, karena sudah menjadi bagian dari publik maka penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) harus ditingkatkan," ujarnya dalam sambutan pencatatan saham perdana FILM, Selasa (7/8).
Ia menambahkan bahwa perseroan juga harus meningkatkan kinerja perusahaan, bukan hanya operasional tetapip juga kinerja harga saham di pasar sekunder. "Semoga momentum pencatatan saham ini mendekatkan entertainment dengan pasar modal," katanya.
Dalam kesempatan saham, Direktur Utama MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan perusahaan menawarkan sejumlah 1,307 miliar saham, atau 13,75 persen dari modal setelah IPO seharga Rp 210 per saham. "Melalui IPO ini perusahaan meraih dana sebesar Rp 274,631 miliar," paparnya.
Ia mengemukakan perseroan akan menggunakan dana dari IPO untuk pengembangan bisnis film, kontrak eklusif (lock up) dengan artis dan sutradara, pengembangan HAKI, dan pengembangan film animasi. Dengan tercatatnya saham MD Pictures di BEI, lanjut dia, menunjukan adanya kepercayaan investor terhadap industri hiburan di Indonesia.
"Ini merupakan sejarah bagi dunia entertainment, ada investor yang percaya pada film. Dengan tercatatnya saham ini maka investor bisa melihat industri kreatif," katanya.
Terpantau pada awal perdagangan, saham FILM bergerak naik 49,52 persen menjadi Rp 314 per saham dibandingkan harga perdana sebesar Rp 210 per saham.
Dari sisi kinerja, MD Pictures membukukan penjualan bersih sebesar Rp 89,56 miliar per 28 Februari 2018. Angka itu naik Rp 56,83 miliar atau sebesar 173,65 persen year on year (yoy).
Kenaikan tersebut, kata MD Pictures, berkat penjualan film dalam bentuk digital sebesar Rp 35,319 miliar. Ditambah kenaikan penjualan film melalui layar lebar yang didorong film Ayat-Ayat Cinta 2. Total aset perusahaan pada akhir Februari tahun ini juga tercatat sebesar Rp 1.069 triliun.