EKBIS.CO, LOMBOK -- PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Bantuan yang diberikan senilai Rp1,6 miliar di Posko Bencana Alam Gempa Bumi Prov. NTB, Gedung Sangkariang Kantor Gubernur NTB.
"Bantuan dana Rp1,6 miliar ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BJB sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, sekaligus pelaksaan tanggung jawab sosial perusahaan melalui Rekening Jawa Barat Peduli," ujar Direktur Utama bank BJB Ahmad Irfan, usai menyerahkan secara simbolis bantuan kemanusiaan, melalui siaran pers, Kamis (9/8).
Irfan mengatakan, dalam pemberian bantuan ini, Bank BJB juga berkoordinasi dengan Pemprov Jabar. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat M. Iriawan mengatasnamakan masyarakat Jabar mengirimkan tanda solidaritas berupa bantuan sejumlah Rp 2 miliar.
Menurut Irfan, Bank BJB menyalurkan dana CSR melalui Rekening Jabar Peduli, selanjutnya bersama dengan Pemprov Jabar disampaikan dalam bentuk bantuan sosial dan kemanusiaan, termasuk bantuan kepada korban banjir di kota Bima awal tahun 2017 lalu, di mana BJB memberikan bantuan sebesar Rp 1 miliar, yang dialokasikan dalam bentuk logistik, sarana prasarana masjid, mobilisasi relawan, ambulance, dapur umum, dan siaga kesehatan.
Lombok Kembali Berguncang, Jembatan Beli Retak
Dana bantuan kemanusiaan masyarakat yang terdampak gempa Lombok akan diteruskan oleh Pemprov NTB dan BPBD kepada para korban berupa aneka barang kebutuhan seperti sembako, obat-obatan, kebutuhan air bersih, tenda, dan berbagai kebutuhan darurat lainnya.
"Yang tidak kalah pentingnya, bantuan ini diharapkan akan dapat membangkitkan moral dan semangat masyarakat NTB yang menjadi korban gempa," ujar Irfan.
Irfan berharap bantuan yang tidak seberapa ini bisa meringankan beban masyarakat terdampak gempa. "Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi para korban," ujarnya.
Gempa di Lombok hingga saat ini masih kerap terjadi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter (SR), Kamis (9/8). Namun, gempa tidak berpotensi tsunami.