Senin 27 Aug 2018 11:32 WIB

Karyawan Pertamina Jadi Guru Dadakan di Makasar

Sebanyak 55 karyawan yang menjadi relawan pengajar.

Red: Gita Amanda
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

EKBIS.CO, MAKASAR -- Puluhan karyawan PT Pertamina Marketing Operasional Regional (MOR) VII menjadi relawan dan mengajar ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pertamina Energi Negeri (PEN).

"Dalam kegiatan ini, para pekerja meluangkan waktu untuk berpartisipasi dan berinteraksi langsung dengan siswa SD sebagai wujud konkrit keterlibatan pekerja dalam kegiatan sosial," kata Unit Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina MOR VII M. Roby Hervindo di sela pelaksanaan kegiatan tersebut di Maros, Senin (27/8).

Kegiatan mengajar ini, kata dia, merupakan tahun ketiga pelaksanaan program PEN oleh pekerja Pertamina. Di Sulsel kegiatan digelar di dua lokasi, yaitu SD Inpres 222 dan SD Negeri 35 Pao-pao, Mandai, Maros.

Sebanyak 55 karyawan yang menjadi relawan pengajar bukan hanya berasal dari Kantor MOR VII Makassar, namun juga dari unit-unit lain Pertamina se-Sulawesi dan dari berbagai tingkat jabatan.

Secara nasional, kegiatan yang sama digelar di 17 lokasi wilayah kerja Pertamina, yakni di Aceh, Medan, Palembang, Plaju, Dumai, Prabumulih, Jakarta, Balongan (Indramayu), Cilacap, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Tanjung, Makassar (Maros), Jayapura. "Secara nasional, relawan pekerja yang terlibat mencapai 1.435 orang, jumlah ini naik hampir tiga kali lipat lebih besar dari tahun lalu," ujar Roby.

Peningkatan jumlah relawan ini, menurut Roby, menunjukkan antusiasme karyawan dalam mewujudkan budaya kerelawanan (voluntary) di luar pekerjaan rutin. Para pengajar, kata Roby, akan mengajak siswa untuk membaca, dan mengenalkan berbagai pekerjaan di lingkungan Pertamina agar mereka bisa mendapatkan gambaran profesi yang lebih luas, serta menanamkan nilai-nilai budi pekerti yang disampaikan dengan cara menarik dan menyenangkan.

Mereka yang terlibat dalam kegiatan ini meliputi relawan pengajar, dokumentasi dan fasilitator tidak hanya meluangkan waktu satu hari untuk berkegiatan sosial. Namun juga secara mandiri menyiapkan rencana kegiatan mengajar, perlengkapan dan biaya yang mungkin timbul dari kegiatan tersebut.

Kepala Sekolah SDN 35 Pao Pao Maros, Ratna, mengaku sangat senang dengan hadirnya program PEN ini di sekolah mereka. "Kami sangat senang sekali, selain diberi bantuan, anak-anak juga bisa belajar banyak hal, termasuk bagaimana cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya bersemangat.

Dalam kegiatan ini, turut diserahkan bantuan kepada masing-masing sekolah berupa sarana dan fasilitas kegiatan belajar masing-masing senilai Rp 5 Juta untuk SD Negeri 222 Inpres dan SD Negeri 35 Pao-pao. Sebelumnya, hingga semester I 2018, Pertamina MOR VII telah merealisasikan bantuan bidang pendidikan di antaranya bantuan sarana pendidikan senilai Rp 43 juta untuk Sekolah Terpencil Cindakko, pembangunan sarana pendidikan, sekolah non-formal Natsir Eco School senilai Rp 296 juta di Toraja, dan Sekolah Anak Percaya Diri di Makassar senilai Rp 50 Juta.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement