EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (30/8) pagi, bergerak melemah tipis sebesar sembilan poin. Nilai tukar rupiah tercatat menjadi Rp 14.650 dibanding sebelumnya Rp 14.641 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail mengatakan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada September mendatang membebani mata uang rupiah. Dolar AS cenderung menguat didorong oleh naiknya pertumbuhan ekonomi AS di triwulan kedua sebesar 4,2 persen dibandingkan estimasi sebelumnya sebesar 4,0 persen. Data itu memberikan sinyal positif bagi naiknya inflasi inti di bulan Juli yang diperkirakan sesuai dengan ekspektasi The Fed sebesar 2,0 persen.
"Hal itu dapat mendorong keyakinan The Fed untuk menaikan suku bunga pada September," paparnya.
Selain itu, data Amerika Serikat (AS) lainnya seperti Core Personel Consumption Expenditure (PCE) di triwulan kedua juga naik sebesar 2,0 persen sesuai dengan estimasi. Dengan begitu, ia memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan bergerak di kisaran level Rp 14.600 sampai Rp 14.660 per dolar AS pada hari ini (Kamis, 30/8).
Sementara itu, Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga, mengatakan ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat ditambah sentimen
masalah dagang global masih membebani mata uang pasar negara-negara berkembang. "Sentimen saat ini membuat dolar AS stabil dengan kecenderungan menguat," katanya.