EKBIS.CO, SEMARANG -- Keberhasilan Bank BJB mempertahankan kedudukannya dalam saham indeks LQ45 periode Agustus 2018- Januari 2019 menjadi bukti Bank BJB menjadi salah satu bank nasional yang memiliki integritas kinerja yang baik.
Direktur Keuangan Bank BJB, Nia Kania, mengungkapkan pada kinerja di triwulan kedua 2018, Bank BJB berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 903 miliar atau tumbuh sebesar 9,2 persen year on year (yoy).
Total aset Bank BJB tercatat sebesar Rp 113,4 triliun atau tumbuh sebesar 4,5 persen yoy. Sedangkan total penyaluran kredit sebesar Rp 72,3 triliun, dengan kualitas kredit berhasil yang dapat dijaga dengan baik serta rasio NPL dapat bertahan di level 1,6 persen.
"Persentase ini tercatat lebih baik dibanding NPL industri perbankan yang sebesar 2,79 persen," katanya, pada acara Investor Summit 2018 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia, di Gumaya Tower Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/9).
Nia mengatakan, melalui penerapan strategi sustainable banking membawa Bank BJB mempertahankan performa kinerja yang sangat baik di tengah persaingan sektor perbankan yang semakin kompetitif.
"Hasilnya mampu membawa performa Bank BJB menduduki posisi ke-14 dari 115 bank yang ada di Indonesia," tambahnya.
Dari sisi pendanaan, masih jelas Nia, Bank BJB berhasil menekan cost of fund dari besaran 5,1 persen pada Triwulan 2 tahun 2017 menjadi sebesar 4,8 persen di Triwulan 2 tahun 2018.
Dengan capaian ini, Bank BJB merupakan salah satu bank daerah terbesar di Indonesia yang kini menasional, sebagai agent of development yang fokus pada bisnis perbankan yang hadir untuk membangun Indonesia dan Memahami Negeri.
Bank BJB sendiri kini sudah hadir di 14 provinsi di Tanah Air, termasuk di Provinsi Jawa Tengah, dengan total jaringan kantor sebanyak 2.425 yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.
"Diharapkan Bank BJB tetap menjadi bank kepercayaan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang dan dapat masuk dalam jajaran 10 besar bank nasional yang berkinerja baik," katanya.
