EKBIS.CO, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan berencana melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun depan. Di antaranya Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BNI Syariah.
Analis Pasar Modal sekaligus Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo memproyeksikan pasar masih akan cenderung bergerak terbatas. "Maka, IPO di tahun politik (2019) sebaiknya dilaksanakan setelah pemilihan presiden," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad, (9/9).
Sejumlah bank syariah sedang menyiapkan diri untuk melakukan penawaran saham perdananya, terutama BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM) pada 2019. Perbankan syariah mulai melirik sumber pendanaan di masa depan dengan cara melantai di bursa, sejalan dengan keyakinan perbaikan ekonomi nasional pada tahun depan.
"Tahun 2019, 2020, dan 2021 bank-bank syariah mau IPO. Itu untuk menyambut kalau ekonomi kita membaik. Asal ekonomi bagus, bank ditata dengan baik, ya syariah akan bagus. BSM no problem, BNI 46 tak masalah, BRI bahkan sudah IPO. Bank-bank lain otomatis akan ikut menyusul," kata Ramzi Zuhdi selaku Sharia Ambassador.
Dari tren yang terjadi, Ramzi memandang perbankan syariah akan ikut tumbuh membaik bila ekonomi nasional membaik. Apalagi perbankan syariah kini mulai memberikan pelayanan yang lebih baik, mengejar pelayanan yang diberikan perbankan konvensional.
"Tantangan kita kembali makro ekonomi, stabilitas ekonomi. Dari sisi dalam ya SDM kita," katanya.