EKBIS.CO, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap Lapangan Sukowati bisa meningkatkan produksi minyak pada tahun ini. Kepala Divisi Exploitation SKK Migas, Wahju Utomo, menjelaskan potensi sub surface dan kemauan serta semangat dari tim PT Pertamina EP, SKK Migas berkeyakinan produksi Sukowati masih bisa ditingkatkan.
"Dengan kondisi yang ada saat ini mulai dari kesiapan teknis dan sinergi antarfungsi di PT Pertamina EP Asset 4, maka kami meminta agar target produksi Sukowati Field pada 2019 mencapai 20 ribu BOPD (barrel oil per day)", jelas Wahju melalui keterangan persnya, Jumat (14/9).
VP Exploitation PT Pertamina EP, Wit Mulya, menyampaikan menyikapi arahan SKK Migas melalui Kepala Divisi Exploitation untuk target produksi 20 ribu BOPD di Sukowati Field, PT Pertamina EP akan melihat potensi yang ada di Sukowati untuk mengoptimalkan produksi dan mencapai target yang dicanangkan.
"Kami tentunya sangat senang dengan apresiasi dan dukungan dari SKK Migas dan pihak lainnya untuk kelangsungan produksi Sukowati Field. Terkait dengan target 20 ribu BOPD kami akan pelajari lebih lanjut potensi sumur dan sub surface yang ada dan akan kami lakukan upaya terbaik untuk upaya peningkatan produksi tersebut," papar Wit Mulya.
Kondisi Sukowati Field saat ini, tambah Wit, total memiliki 36 sumur dengan 29 sumur aktif, dua sumur injeksi dan lima sumur suspend. "Dalam waktu dekat prioritas kami selain memperbaiki Bonding Cement, akan mengaktifkan sumur-sumur suspend agar bisa menambah produksi," tambah Wit.
Agus Amperianto, selaku Asset 4 General Manager juga menyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan target produksi Sukowati Field 20 ribu BOPD, perlu ditingkatkan sinergi antarfungsi untuk bisa sama-sama menerjemahkan strategi bisnis ini dalam implementasi di lapangan.
Per 13 September 2018, kinerja Produksi PT Pertamina EP Asset 4 mencapai 17.328 BOPD atau 123 persen di atas target 14.032 BOPD. Capaian produksi tersebut didapatkan dengan penyumbang terbesar dari Sukowati Field yaitu 9.365 BOPD. Selain sinergi antarfungsi, lanjut Agus, keandalan fasilitas pendukung dan dukungan sosial dari masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah operasi sangat penting untuk mendukung tercapainya target 20 ribu BOPD ini.
"Karena apabila secara potensi sumur ada namun fasilitas pendukung dan kondisi sosial masyarakat sekitar kurang siap maka akan mustahil untuk tercapai. Maka dari itu semua pihak harus sinergi dengan baik dan menterjemahkan strategi yang tepat untuk memenuhi target tersebut," tegas Agus.
Senada dengan yang disampaikan PT Pertamina EP terkait penanganan sosial, SKK Migas juga mengimbau agar terkait kondisi sosial, harus bersinergi dan membina hubungan baik dengan masyarakat di sekitar wilayah operasi.
"Karena kita beroperasi dan bekerja di tengah-tengah masyarakat. Bila kita tidak membina hubungan baik pasti dampaknya berpengaruh kepada operasi. Kami harapkan momentum peningkatan produksi dan pembinaan hubungan baik dengan masyarakat yang bagus ini agar dijaga sehingga target 20 ribu BOPD bisa tercapai," imbau Wahju.