EKBIS.CO, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) saat ini sedang mendorong angkutan barang menggunakan truk bisa beralih kepada kereta api. Saat ini, pemerintah dan KAI juga sedang membahas bentuk insentif yang dapat diberikan jika angkutan barang menggunakan kereta api.
Kepala Humas KAI Agus Komarudin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan fasilitas bongkar muat barang. Hal itu dilakukan untuk mendukung para pelaku usaha yang mau berpindah dari truk ke angkutan kereta api.
“Sudah kita siapkan fasilitas bongkar muat untuk angkutan barang sudah kita siapkan di banyak stasiun maupun tempat,” kata Agus kepada Republika.co.id, Rabu (3/10).
Dia menjelaskan, bongkar muat barang yang akan dikirim disediakan di beberapa tempat yaitu Pasoso, PT Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Gudang, Kedung Gedeh, Cikarang Dryport, Cibungur, dan Curug. Begitu juga di Surabaya Pasarturi, Lempuyangan, Kretek, Klari, Cisaat, Cicurug, Cirebon Perujakan, Arjawinangun, Gedebage Bandung, Banjar
“Kami juga sediakan di Benteng, Kalimas, Babat, Belawan, Seimangke, Kertapati, dan lainnya lagi di stasiun-stasiun untuk bongkar muat barang hantaran,” tutur Agus.
Dalam memaksimalkan program nasional khususnya konektivtas layanan kereta api kontainer ke pelabuhan, PT Kereta Api Logistik juga membuka relasi baru KA Pelabuhan JICT-Klari. Hal itu dilakukan untuk menyediakan alternatif moda distribusi logistik ekspor impor.
Plt Direktur Utama Kereta Api Logistik Junaidi Nasution mengungkapkan layanan tersebut merupakan langkah ekspansi. “Ini untuk menjawab kebutuhan pelaku usaha dalam menghubungkan titik-titik strategis khususnya kawasan industri ke pelabuhan untuk memastikan kelancaran distribusi logistik ekspor impor,” kata Junaidi.
Junaidi mengharapkan layanan tersebut diharapkan mampu berkontribusi terhadap kemajuan industri logistik. Khususnya, kata Junaidi, dalam pemanfaatan jaringan rel untuk mendukung distribusi logistik yang efektif dan efisien.
Sebagai langkah awal, layanan kereta api kontainer relasi JICT-Klari melayani satu kali keberangkatan rangkaian stamformasi 20 gerbong datar. Junaidi menjelaskan, layanan tersebut setara dengan 40 TEUs dengan jadwal keberangkatan setiap dua hari sekali.