Kamis 25 Oct 2018 09:23 WIB

Pemerintah Genjot Pembuatan 100 Kapal Tol Laut

Dana yang dikeluarkan hampir Rp 400 miliar setiap tahun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Hafil
Menhub Budi Karya Sumadi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menhub Budi Karya Sumadi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan terus menggenjot penyelesaian pembuatan 100 kapal untuk tol laut. Dia mengatakan saat ini baru 84 kapal baru yang selesai sehingga sisanya harus segera diselesaikan agar oeperasional tol laut dapat efektif.

Dengan membuat rangkaian tol laut, Budi memaatikan Kemenhub sudah menganggarkan dana agar upaya tersebut bisa maksimal. "Kami mengeluarkan hampir Rp 400 miliar setiap tahun. Yang akan datang, kita akan buat titik-titik baru sebagai hub," kata Budi di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (25/10).

Budi mengakui selama ini dalam membuat rangkaian tol laut masih menemui kendala. Terutama persoalan dalam menjangkau tempat yang jauh sehingga membutuhkan kontrol yang lebih maksimal dengan dukungan teknologi.

 

Teknologi tersebut, menurut Budi dibutuhkan untuk memonitor berapa banyak volume dan siapa saja yang melakukan transaksi dari operasional tol laut tersebut. "Kami tidak mau apa yang kita nikmati oleh spekulan, kendalanya itu," tutur Budi.

Selain itu, Budi memastikan Kemenhub akan berupaya untuk menambah distribusi tol laut. Budi berencana akan akan menutup jalur ekonomis dari tol laut dengan begitu dana yang digunakan bisa diberikan kepada hal lain.

Salah satu kota-kota yang belum terjangkau tol laut yaitu di Papua. "Kota-kota itu (di Papua) belum merata kita datangi. Sebelumnya saya ketemu Bupati Halmahera. Nggak ada kapal laut ke sana, padahal pas jika ada yang melihat jagung di situ," ungkap Budi.

Budi mengharapkan, seharusnya jagung dari kota-kota di Papua itu juga bisa diangkut oleh kapal. Padahal menurut Budi di Bima potensi penghasil jagung sangat luar biasa sehingga harus memindahkan jalur tol laut ke tempat yang lebih produktif. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement