EKBIS.CO, JAKARTA -- Laba bersih PT Bank Permata Tbk tercatat sebesar Rp 494,15 miliar per September 2018. Perolehan laba bersih Perseroan tersebut turun 30,16 persen dari Rp 707,51 miliar per September 2017. Harga saham sedang mengalami penurunan dari Rp 28,62 per saham pada 2017 menjadi Rp 17,62 per saham.
Penurunan laba disebabkan antara lain oleh penurunan pendapatan operasional selain bunga Bank Permata. Pada kuartal ketiga tahun ini, pendapatan operasional selain bunga Bank Permata merosot hingga 25,3 persen menjadi Rp 1,98 triliun. Di periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan mampu mencetak pendapatan operasional selain bunga mencapai Rp 2,65 triliun.
Di lain pihak, selama periode Januari-September 2018, Bank Permata berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan bunga bersih. Adapun pendapatan bunga bersih Perseroan tercatat sebesar Rp 4,17 triliun atau naik 2,7 persen dari Rp 4,06 triliun per September 2017.
Pertumbuhan pendapatan bunga bersih Bank Permata sebesar 2,7 persen tersebut tidak dapat mengimbangi laju kenaikan beban operasional selain bunga bersih. Pada kuartal III-2018 kenaikan beban operasional selain bunga bersih Bank Permata mencapai 15,85 persen, dari Rp 3,28 triliun menjadi Rp 3,80 triliun.
Naiknya beban operasional selain bunga bersih Bank Permata inilah yang menyebabkan laba operasional turun 52,8 persen menjadi Rp 366,15 miliar dari Rp 775,66 miliar. Sementara itu, kredit yang disalurkan Bank Permata mengalami peningkatan 8,79 persen, dari Rp 83,96 triliun per Desember 2017 menjadi Rp 91,34 triliun per September 2018.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Perseroan tercatat Rp 102,11 triliun, naik 5,45 persen dari Rp 96,83 triliun per Desember 2017. Sedangkan aset Bank Permata tercatat sebesar Rp 155,85 triliun per September 2018.