EKBIS.CO, RIO DE JANEIRO -- Menteri Pertahanan Brasil Joaquim Silva e Luna mengatakan, keputusan akuisisi perusahaan penerbangan Embraer SA ke Boeing Co akan diserahkan kepada pemerintahan selanjutnya. Adapun pemilu Brasil akan berakhir pada akhir pekan ini, dan transisi pemerintah baru bakal dimulai pada 1 Januari 2019.
Pada Juli lalu, Embraer dan Boeing telah sepakat melakukan kerja sama bisnis. Namun, pemerintah Brasil yang memiliki saham khusus di Embraer belum menandatangani keputusan tersebut.
Luna mengatakan, perundingan tentang kesepakatan akhir mencapai jalan buntu karena adanya pemilu. Harapannya, perundingan dapat dipercepat setelah ada presiden terpilih. "Ini bukan berarti kesepakatan tidak tercapai," ujar Lina dilansir Reuters, Ahad (28/10).
Berdasarkan ketentuan kesepakatan yang diusulkan, Boeing harus membayar mahar sebesar 3,8 miliar dolar AS untuk memiliki 80 persen saham dari usaha patungan baru bisnis jet komersial dengan Embraer. Sementara, Embraer akan tetap memiliki 20 persen saham dalam usaha patungan tersebut senilai 4,75 miliar dolar AS.
Boeing dan Embraer juga akan membentuk kerja sama membuat produk baru di bidang pertahanan. Diantaranya akan menciptakan pasar baru, seperti proyek Embraer KC-390 untuk militer.
Kesepakatan bisnis ini menjadi bagian dari kampanye politik dua calon presiden Brasil. Kandidat sayap kanan, Jair Bolsonaro yang diprediksi akan memenangkan pemilu menyatakan, dirinya mendukung kesepakatan bisnis Embraer dan Boeing.
Sementara, pesaingnya dari sayap kiri, Fernando Haddad justru menentangnya. Luna mengatakan, kesepakatan akuisisi tersebut akan diserahkan kepada tim transisi. "kami akan memanggil tim transisi untuk berbicara tentang kesepakatan itu dan menyampaikannya secara transparan," kata Luna.