Selasa 30 Oct 2018 18:23 WIB

Perlambatan Investasi Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Investasi merupakan salah satu instrumen pendorong pertumbuhan ekonomi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Peneliti Senior dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Moh Faisal menilai perlambatan investasi pada kuartal III tahun ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan investasi merupakan salah satu instrumen pendorong pertumbuhan ekonomi.

Faisal menjelaskan perlembatan investasi salah satunya adalah dikarenakan memasuki tahun politik. Hal ini membuat para investor cenderung menahan keputusan bisnis yang besar sampai hasil pemilu selesai.

"Kita memang perkirakan akan ada perlambatan pertumbuhan investasi menjelang tahun politik sampai selesai pilpres karena biasanya memang pelaku usaha dan investor cenderung menahan keputusan bisnis yang besar sampai ada kepastian hasil dari hasil pemilu/pilpres," ujar Faisal saat dihubungi Republika, Selasa (30/10).

Faisal juga menjelaskan dalam kondisi perlambatan investasi seperti saat ini juga tidak bisa memaksa Pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih tinggi. Sebab, pada saat yang sama ada tekanan terhadap nilai tukar dan peningkatan harga minyak yg mengancam perlambatan konsumsi RT dan mendorong kontraksi net-ekspor.

Namun paling tidak, kata Faisal pemerintah masih bisa mengebut investasi di sektor jasa yang memang cukup menjanjikan saat ini. Terutama untuk membangun pariwisata dan infrastruktur. Selebihnya sektor primer seperti pertambangan juga masih walaupun pertumbuhannya akan ada perlambatan.

"Untuk sektor manufaktur agak sulit karena ke depan masih berlanjut tekanan thd nilai tukar rupiah dan kenaikan harga bbm, tapi karena demand domestik masih relatif bagus setidaknya sampai saat ini manufaktur masih ekspansi walaupun tipis," ujar Faisal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement