Kamis 22 Nov 2018 15:07 WIB

Penundaan Dua Proyek Kereta Hingga Lebaran 2019

Penundaan kedua proyek tersebut akan dilakukan secara bergantian.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Kendaraan melintasi tol Jakarta-Cikampek disamping pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Jatibening, Bekasi, Jabar, Ahad (8/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kendaraan melintasi tol Jakarta-Cikampek disamping pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Jatibening, Bekasi, Jabar, Ahad (8/10).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan penundaan pengerjaan dua proyek kereta di Kilometer 11 sampai 17 Tol Jakarta-Cikampek. Kedua proyek tersebut yaitu kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hengki Angkasawan mengatakan penundaan kedua proyek di titik tersebut akan dilakukan sekitar tujuh bulan. “Kira-kira sampai setelah Lebaran 2019,” kata Hengki kepada Republika.co.id, kemarin.

Dia menjelaskan penundaan kedua proyek tersebut akan dilakukan secara bergantian atau bergiliran. Hal itu, kata dia, akan menyesuaikan dengan lokasi pengerjaan kedua proyek tersebut di Kilometer 11 sampai 17 Tol Jakarta-Cikampek.

Hengki menegaskan pnundaan kedua proyek di titik Tol Jakarta-Cikampek tersebut karena untuk memperlancar lalu lintas. “Karena esensinya (penundaan dua proyek tersebut) agar tidak menggangu arus lalu lintas yang ada di Tol Jakarta-Cikampek,” tutur Hengki.

Pada Kilometer 11 sampai 17 Tol Jakarta-Cikampek dinilai menjadi titik terpadat yang menimbulkan kemacetan. Kemenhub sudah membuat sejumlah rencana untuk menangani kepadatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pada dasarnya jalan tol buka satu-satunya akses Jakarta-Cikampek. Budi menilai masih ada jalan negara Bekasi-Karawang dan Jalan Kalimalang yang dapat dioptimalkan.

Budi menjelaskan berdasarkan keputusan beberapa pihak terkait, sudah ditentukan strategi yang dapat dilakukan untuk mengurai kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek. “Kalau jalan tol padat, di pintu tol Tambun akan ada petugas yang mengalihkan kendaraan pribadi untuk lewat Jalan Kalimalang,” ungkap Budi.

Kemudian, kata Budi, terkait manajemen rekayasa lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek akan diteraokan beberapa aturan. Pada lajur 1 dan 2 digunakan untuk mobil barang (golongan III-IV), lajur 3 dan 4 digunakan untuk kendaraan Golongan (I-II), dan rambu imbauan akan diubah menjadi rambu larangan. 

Sementara untuk kendaraan yang kelebihan muatan dan dimensi akan dilarang melintas di Tol Jakarta-Cikampek serta penindakannya. Ganjil genap juga akan dioptimalkan di gerbang Tol Tambun sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB yang akan dimulai pada Desember 2018. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement