Jumat 23 Nov 2018 02:08 WIB

BSM Dinobatkan Sebagai Bank Syariah Ritel Terkuat di Asia

BSM menyabet empat penghargaan internasional dalam IRBA ke-4 di Dubai.

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Nur Aini
Region Head Regional 3 Jakarta Bank Mandiri Syariah Anton Sukarna (kiri), Direktur Risk and Compliance Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa (kedua dari kiri), Chairman IRBA Dr Sofiza Azmi (kedua dari kanan), Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza (kanan)  saat penyerahan penghargaan IRBA ke-4 di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (21/11) malam.
Foto: Teguh Firmansyah/Republika
Region Head Regional 3 Jakarta Bank Mandiri Syariah Anton Sukarna (kiri), Direktur Risk and Compliance Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa (kedua dari kiri), Chairman IRBA Dr Sofiza Azmi (kedua dari kanan), Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza (kanan) saat penyerahan penghargaan IRBA ke-4 di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (21/11) malam.

EKBIS.CO, DUBAI -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) memboyong empat penghargaan dalam Islamic Retail Banking Award (IRBA) ke-4 di Dubai.  Keempat penghargaan tersebut antara lain The Strongest Islamic Retail Bank in Asia, The Strongest Islamic Retail Bank in Indonesia, Best Brand Experience, serta The Best Chief Risk Officer yang diterima Direktur Risk and Compliance Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa.

"Kami sangat bersyukur selain di dalam negeri, BSM ternyata juga dikenal di luar, dan penghargaan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami ke nasabah bahwa pengelolaan semakin baik," ujar Putu kepada Republika.co.id usai menerima penghargaan di Hotel JW Marriot di Dubai, Rabu (21/11) malam.

Penghargaan diberikan oleh Cambridge International Financial Advisory yang berbasis di Inggris. Penyerahan tanda prestasi disampaikan oleh mantan menteri Inggris untuk Urusan Pembangunan Internasional Shahid Rafique Malik. Ini merupakan penghargaan berturut-turut yang diterima BSM di IRBA. Tahun lalu, BSM juga memperoleh dua penghargaan.

Menurut Putu, keberhasilan BSM meraih prestasi tak terlepas dari kebijakan perusahaan dalam menjalankan tiga pilar utama yakni dari sisi bisnis, risiko, dan operasi. Bank Syariah Mandiri, kata Putu, menerapkan kebijakan pembiayaan terukur.

Segmen ritel masih menjadi core business BSM dan hal itu sudah berlangsung sejak 2015. Saat ini 58 persen dari portofolio pembiayaan atau Rp 38,13 trilun dari total Rp 65.24 triliun merupakan segmen ritel. Dari sisi pendanaan, lebih dari 50 persen merupakan dana murah dengan jumlah rekening sekitar 7 juta.

Sampai dengan September 2018 aset perusahaan mencapai Rp 93,35 triliun dengan pembiayaan Rp 65,24 triliun dan dana pihak ketiga sebesar Rp 82,28 triliun. Pembiayaan segmen ritel tumbuh 15,43 persen (year on year) dari Rp 33,04 triliun per posisi September 2017.

Putu mengungkapkan ada tiga sektor utama yang dibiayai oleh BSM yakni kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Adapun sektor tambang, Putu menilai masih cukup berisiko. "Kita masih melihat sektor-sektor mana saja yang prospektif," katanya.

Terkait industri financial technology (Fintech) yang lagi booming, BSM sifatnya masih bekerja sama dengan pihak lain. "Kita masih belum fokus ke sana, kita akan garap potensi yang ada saat ini," katanya.

Putu yakin dengan berbagai strategi-strategi ini, BSM bisa mencapai target laba hingga Rp 600 miliar sampai akhir tahun. Tercatat laba bersih BSM meningkat sebesar 67 persen year on year (yoy) pada kuartal III 2018. Laba bersih Mandiri Syariah pada kuartal III 2018 mencapai Rp 435 miliar, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 261 miliar. "Kami optimis bisa sampai Rp 600 miliar," ujar Putu.

Chairman IRBA Dr Sofiza Azmi mengatakan, para peraih penghargaan itu memiliki kontribusi penting dalam pengembangan ritel perbankan Islam yang menjadi basis utama kesuksesan industri perbankan Syariah.

"Pemenang IRBA telah merepresentasikan model perbankan syariah yang berkelanjutan kepada dunia. Dan ini karena hasil kerja keras dan komitmen tanpa henti pelaku perbankan Syariah," ujarnya.

Menurutnya, penghargaan bank ritel Islami terbaik ini dilakukan secara ketat oleh analis lembaga keuangan Cambridge IFA. Komite penyeleksian menganalis lebih dari 150 Bank Syariah di seluruh dunia. "Lingkup dari IRBA ini adalah global," ujarnya. 

Corporate Secretary Ahmad Reza menambahkan secara total BSM telah meraih 64 penghargaan pada tahun ini. Sebelumnya, Mandiri Syariah juga memperoleh penghargaan lain dari kalangan internasional, di antaranya The Best Islamic Retail Bank dari Alpha South East Asia dan the Best Islamic Trade Finance Bank Awards dari The Asset.

Menurut Reza, sebagai salah satu strategi percepatan pertumbuhan bisnis Retail, Mandiri Syariah menjalin sinergi dengan Mandiri Group. Ia mencontohkan Gadai Emas dan Cicil Emas yang bekerja sama dengan Bank Mandiri (Konter Layanan Gadai) dan Layanan Syariah Bank.

Kemudian kerja sama dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) untuk pembiayaan kendaraan bermotor, layanan asuransi syariah bersama Mandiri AXA.  "Kita coba terus untuk berinovasi agar pelayanan BSM semakin baik, termasuk memberikan pemahaman soal industri keuangan syariah ke konsumen," ujarnya.

photo
Direktur Risk and Compliance Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa (paling kanan) dan Region Head Regional 3 Jakarta Bank Mandiri Syariah Anton Sukarna (ketiga dari kanan), bersama para peserta IRBA lainnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement