EKBIS.CO, JAKARTA -- BPTP Kalteng gelar Teknis (Bimtek) Pembuatan Pakan Komplit Berbasisi Limbah Kelapa Sawit di desa Sari Harapan, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat (7/12). Hal itu dilakukan sebagai bagian dari komitmen mentransfer teknologi tepat guna spesifik lokasi.
Kepala Dinas Pertanian kab.Kotawaringin Timur, Made Dirkantara mengatakan, BPTP mempunyai dua tugas utama dalam dalam pembangunan pertanian, yaitu swasembada beras dan swasembada daging. Kegiatan Bimtek yang dilakukan BPTP merupakan upaya meningkatkan produktivitas dan populasi ternak.
“Kami sangat terbantu dan terima kasih atas pendampingan teknologinya. Pakan yang telah dihasilkan telah terbukti dapat menghasilkan Bobot Harian Sapi sampai dengan satu kilogram perharinya dan penjualnnya sudah merambah sampai ke Pulau Jawa,” kata Made.
Sementara itu Kepala BPTP Kalteng, FF Munier menjelaskan, Bimtek Pembuatan Pakan Komplit merupakan Diseminasi kegiatan Pertanian Bioindustri Sawit-Sapi Spesifik Lokasi yang telah memasuki pada tahapan Pengembangan Model dan Penguatan Kelembagaan petani-peternak, seperti Koperasi Unit Desa (KUD). Terdapat enam kelompok peternak yang telah dibina BPTP Kalteng untuk mengembangkan pakan ternak berbasis limbah sawit.
Munier berharap, model inovasi teknologi integrasi sawit-sapi terus berkembang di masyarakat. Dukungan pemerintah daerah, Perusahaan Besar Sawit (PBS) sangat diperlukan agar petani dapat dengan mudah memperoleh bahan baku untuk pembuatan pakan, seperti limbah solid, bungkil inti sawit (BIS), pelepah dan onggok (ampas ubi kayu) kepada PBS yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Sedangkan Ketua Kelompoktani Jaya Makmur, Paryono (52 tahun) yang telah sukses memproduksi pakan komplit berbasis limbah sawit, menuturkan, awalnya hanya memiliki 16 ekor sapi. Berkat penerapan model Bioindustri, penggunaan pakan komplit telah berkembang biak sebanyak 92 ekor sapi. Saat ini kelompoknya sudah mampu menghasilkan tiga jenis produk pakan, yaitu pakan komplit untuk pembiakan, pakan komplit untuk penggemukan dan pakan konsentrat sebagai makan tambahan yang penuh gizi, dengan kapasitas produksi memproduksi tiga hingga empat ton per harinya. (Dedy Irwandi-Balitbangtan)