Selasa 11 Dec 2018 18:45 WIB

Desa Mandiri Meningkat Sejak Ada Dana Desa

Jumlah Desa Mandiri meningkat dari 2.894 desa atau 3,93 persen.

Red: Gita Amanda
Dana Desa
Dana Desa

EKBIS.CO, Menurut Kepala BPS Kecuk Haryanto berdasarkan Laporan hasil pengamatan BPS pada bulan Mei lalu, dengan dikucurkannya Dana Desa sejak tahun 2015 langsung ke desa sebanyak Rp 187 trilliun, yang dikawal oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pimpinan Menteri Desa Eko Priyo Sandjojo, telah terjadi kemajuan desa yang luar biasa.

Seperti dalam siaran pers Kemendes PDTT, Selasa (11/12), dibandingkan keadaan pada tahun 2014, terjadi kemajuan yang membesarkan hati. Sebab jumlah Desa Mandiri meningkat dari 2.894 desa atau 3,93 persen dari jumlah seluruh desa pada tahun 2014 menjadi 5.559 desa Mandiri atau 7,55 persen pada tahun 2018. Ini merupakan suatu kemajuan hampir 200 persen sebagai lompatan yang sangat tinggi.

Sebaliknya jumlah desa tertinggal menurun dari 19.750 desa atau 26,81 persen dari seluruh desa yang ada menjadi 13.232 desa atau 17,96 persen dar seluruh jumlah desa, suatu penurunan yang dramatis. Dalam laporan BPS yang baru saja dikeluarkan tersebut, tercatat jumlah Desa Berkembang meningkat dari 69.26 persen di tahun 2014 menjadi 74.49 persen atau 54.479 Desa.

Ini berarti bahwa Desa Tertinggal berkurang dengan 5.918 Desa dan Desa Mandiri bertambah sebanyak 2.865 Desa, atau menjadi dua kali lipat dalam empat tahun program pembangunan desa dan masyarakat desa yang dikawal oleh Kemendes PDTT, suatu kemajuan yang luar biasa.

Pembangunan yang dibiayai dengan Dana Desa itu dipergunakan juga untuk sarana desa seperti jalan, jembatan dan sarana umum seperti pasar dan sarana kebutuhan dasar lainnya seperti klinik dan fasilitas umum lainnya. Pembangunan ini rupanya merangsang masyarakat desa membangun sarana tambahan seperti rumah obat atau apotik dan pelayanan modern lainnya. Mulai dari tempat penjualan elpiji untuk keperluan umum yang meningkat karena penduduk makin menikmati hidup modern.

Selanjutnya dikabarkan oleh Haryono Suyono, Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT bahwa antara tahun 2014 sampai waktu pendataan awal Mei lalu terdapat kemajuan pada hampir semua demensi desa. Kemajuan yang cepat terjadi pada demensi pemerintahan yang secara otomatis terangsang karena harus melayani masyarakat yang makin modern berkat adanya pembangunan berbagai sarana desa yang gegap gempita.

Demensi pelayanan dasar relatif lamban karena masyarakat perlu belajar menjadi masyarakat modern, belajar hidup modern, tidak membuang kotoran sembarangan dan pola kehidupan yang sama sekali berubah tidak seperti maunya sendiri. Ini merupakan suatu perubahan sosial yang menarik karena berubah menjadi penduduk dan keluarga Indonesia sebagai bagian dari penduduk modern dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement