EKBIS.CO, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi mendukung gerakan ekonomi berbasiskan syariah. Hal ini ditandai dengan deklarasi pemberdayaan koperasi, lembaga keuangan ekonomi umat berbasis syariah di Gedung Pusat Kajian Islam (Puskaji) Rabu (12/12).
Kegiatan tersebut digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi dan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinda) Kota Sukabumi. Dalam kesempatan tersebut hadir Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
"Kami mendukung adanya gerakan ekonomi berbasiskan syariat Islam,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Kamis (13/12). Termasuk dengan mendorong program yang akan segera diluncurkan.
Dalam artian kata Fahmi pemkot mendorong kegiatan yang ingin memajukan masyarakat dari sisi syariah seperti pembiayaan. Contohnya program kredit Anyelir yang kepanjangan anti nginjem ke rentenir atau anti pinjam ke rentenir.
Anyelir kata Fahmi adalah penyediaan jasa keuangan yang disalurkan pada seluruh warga sesuai dengan kebutuhannya. Program ini sebagai upaya meningkatkan kesetiakawanan sosial dan menghindarkan warga dari jeratan rentenir.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Muh Kusoy menambahkan, dalam tahap awal MUI menggandeng Dekopinda dalam penerapan ekonomi berbasiskan syariah.
Hal ini ungkap Kusoy diawali dengan seminar yang bertemakan ekonomi syariah. Di mana pembicara dalam kegiatan tersebut adalah pelaku ekonomi syariah dan Dewan Syariah MUI Pusat Didin Hafidhuddin.
Upaya ini ungkap Kusoy untuk secara secara serius menerapkan ekonomi syariah di Sukabumi. Terlebih Pemkot Sukabumi memiliki visi untuk mewujudkan masyarakat yang religius, nyaman dan sejahtera (Renyah).
Contohnya kata Kusoy, pengembangan koperasi yang kini belum syariah. Namun denhan kerjasama dengan Dekopinda maka akan dirintis penerapan ekonomi syariah di lingkungan koperasi.
Di mana ungkap Kusoy, selepas deklarasi akan ditindaklanjuti dengan pelatihan mengenai ekonomi syariah. Sehingga harapannya ekonomi syariah di Sukabumi dapat dijalankan dengan baik.