EKBIS.CO, GUNUNG KIDUL -- Realisasi produksi padi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dari Januari hingga pertengahan Desember 2018 mencapai 300.652 ton. Jumlah tersebut melebihi target 293.000 ton gabah kering giling.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Raharjo Yuwono di Gunung Kidul mengatakan pencapaian tersebut juga melampaui capaian tahun kemarin sebanyak 293.358 ton gabah kering giling. "Produksi padi di Gunung Kidul tidak terpengaruh dengan kemarau panjang tahun ini. Kami prediksi, tahun depan produksinya lebih bagus lagi," kata Raharjo, Senin (17/12).
Ia mengatakan, berdasarkan data, luas panen padi di Gunung Kidul seluas 59.290 hektare dengan produktivitas 5,071 ton per hektare gabah kering giling. Produksi padi yang cukup banyak ada di wilayah Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Semin yang mencapai 4.000 hektare.
"Kami menargetkan luas tambah tanam 48.776 hektare dan saat ini sudah terealisasi 40.991 hektare," kata dia.
Raharjo mengatakan produksi padi di Gunung Kidul masih menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di DIY. Pada tahun ini tidak begitu ada masalah di bidang pertanian, termasuk saat datangnya kemarau, rata-rata para petani sudah masuk masa panen.
"Target tersebut dapat tercapai dengan mudah karena minimnya masalah baik dari segi hama dan cuaca," katanya.
Salah satu petani di Kecamatan Ponjong Slamet mengatakan kemarau tahun ini cukup panjang. Namun, petani di Ponjong masih dapat menanam padi tiga kali dalam satu tahun.
"Produksi padi cukup bagus pada musim tanam satu dan kedua dengan produktivitas rata-rata di atas 7,0 ton per hektare gabah kering panen," katanya.