EKBIS.CO, JAKARTA -- BNI Syariah menyatakan, pada dasarnya perbankan syariah tidak mengalami kesulitan likuiditas. Sebab, per September 2018, Financing Depocit to Ratio (FDR) Industri Syariah sebesar 87,7 persen, bahkan untuk Bank Umum Syariah (BUS) FDR di posisi 78,9 persen.
Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati memproyeksikan, pertumbuhan dana di tahun depan tidak mengalami kesulitan. Hal itu dengan semakin meningkatnya tingkat literasi dan inklusi syariah serta tren hijrah dikalangan generasi milenial.
"BNI Syariah sendiri per September memiliki rasio FDR sebesar 80 persen. Pada 2019, BNI Syariah menargetkan pertumbuhan dana sekitar 16 persen," ujar Dhias kepada Republika.co.id Selasa, (18/12).
Demi mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, kerjasama dengan institusi atau perusahaan untuk menggarap Payroll dan Tabungan Haji bagi karyawannya.
"Kedua, pengembangan fitur digital. Tujuannya lebih memudahkan nasabah dalam mengakses layanan perbankan," kata dia.
Strategi ketiga, bila diperlukan akan dilakukan aksi korporasi. Misalnya, kata dia, melalui penerbitan sukuk di pasar.