EKBIS.CO, JAKARTA -- EVP Coprorate Communications and CSR PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) I Made Suprateka menuturkan, PLN terus melakukan proses penormalan listrik di kawasan bencana tsunami Selat Sunda, Banten. Hal ini dilakukan dengan mengadakan perbaikan gardu serta investigasi jaringan.
Made mencatat, setidaknya terdapat 146 gardu yang berhasil dinyalakan kembali. Sedangkan, gardu yang masih padam mencapai 102 gardu. "Selain itu terdapat 20 tiang SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) roboh akibat diterjang tsunami," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (23/12) pagi.
Made menambahkan, sampai saat ini, PLN masih terus melakukan upaya evakuasi, pendataan serta pencarian staf PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat dan keluarga yang menjadi korban bencana tsunami, pada Sabtu (22/12) malam. Mereka diketahui tengah mengadakan acara family gathering di Tanjung Lesung.
PLN telah mengirimkan 36 ambulans untuk membantu proses evakuasi di lokasi bencana. Ainanto menjelaskan, pihaknya masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban bersama pemangku kepentingan lain. Ia meminta kepada masyarakat agar seluruh korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.
Sebelumnya, pada Sabtu malam, gelombang tinggi menerjang kawasan pesisir Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten, termasuk daerah Pantai Anyer. Gelombang tinggi itu tidak hanya menerjang permukiman, penginapan, dan fasilitas wisata di kawasan pantai barat Banten, namun juga menyapu sebagian kawasan pesisir Provinsi Lampung.
BMKG memperkirakan masih akan ada tsunami susulan terjadi di perairan Selat Sunda. Sebab, BMKG tidak bisa memprediksi sampai kapan aktivitas Gunung Anak Krakatau berhenti. "Masih akan ada tsunami susulan. Tremor, guncang lereng Gunung Anak Krakatau, kalau itu rontok akan terjadi (tsunami lagi)," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Dengan kondisi yang tidak pasti itu, Dwikorita mengimbau masyarakat agar jangan kembali ke pantai dahulu sampai ada perkembangan informasi bencana lebih lanjut. Sebab, berdasarkan papan pengukuran (tide gauge), saat ini tremor masih berjalan.