Selasa 15 Jan 2019 16:14 WIB

BPPT: Komponen dalam Negeri Inka Sudah Tinggi

Inka sedang memproduksi rangkaian LRT Jabodetabek.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja beraktivitas di Stasiun LRT Taman Mini, Jakarta, Senin, (14/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja beraktivitas di Stasiun LRT Taman Mini, Jakarta, Senin, (14/1).

EKBIS.CO, MADIUN -- PT Industri Kereta Api (Inka) (Persero) saat ini sudah memproduksi rangkaian lintas rel terpadu (LRT) Palembang, Sumatra Selatan dan saat ini sedang  memproduksi rangkaian LRT Jabodebek. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memastikan tingkat kompenen dalam negeri (TKDN) Inka secara keseluruhan tinggi.

Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo mengatakan hal tersebut juga sesuai dengan hasil audit teknologi kemampuan proses produksi kereta api ringan yang saat ini tengah dibuat Inka. "Hasil audit ini telah menunjukkan bahwa PT Inka mampu produksi LRT dengan TKDN yang cukup tinggi," kata Wahyu di Madiun, Selasa (15/1).

Wahyu mengatakan TKDN yang tinggi dapat menjadi kemampuan bagi Inka untuk mendapat produksi kereta api dalam negeri. Dengan begitu, dia menilai Indonesia sudah berhasil menguasai desain teknologi LRT Jabodebek.

Selain itu, Wahyu menegaskan BPPT siap untuk mendorong aspek TKDN LRT Jabodebek yang saat ini tengah dikerjakan Inka. "Ke depan kami juga kembangkan teknologi kereta berpenggerak terbaru, agar LRT bisa jalan otomatis atau dipandu dari jauh," ujar Wahyu.

Kepala Program LRT BPPT Barman Tambunan mengatakan presentase TKDN Inka memiliki angka yang berbeda untuk secara keseluruhan dan khusus LRT. "Kalau hasil audit kita, khusus LRT masih kurang dari 50 persen tapi untuk keseluruhan proyek pengerjaan rangkaian kereta yang dilakukan Inka sudah 60 persen," kata Barman.

Sementara itu, Direktur Keuangan Inka Mardiannus Pramudya mengakui secara keseluruhan TKDN Inka memang tinggi. "Dari sisi industri kereta api sudah terintegrasi di Asia Tenggara. TKDN Inka paling tinggi sekarang sudah 60 persen di manufaktur," ujar Mardiannus.

Dia menegaskan, peningkatan TKDN perlu dilakukan karena hal tersebut bagian dari Inka yang berkomitmen untuk membuat insudtri perkeretaapian berkembang. Selain itu juga membawa industri kereta api Indonesia ke pasar ekspor. Saat ini, Inka tengah mengerjakan proyek pembuatan kereta untuk Bangladesh Rail Way dan Philippine National Railways.

Untuk itu, Wahyu menegaskan BPPT siap mendorong industri dalam negeri seperti Inka memiliki kesiapan teknologi. "Utamanya mengejar penerapan teknologi kereta api berpenggerak terbaru, seperti kereta tanpa masinis di negara maju," ungkap Wahyu.

 

berita menarik lainnya: JNE Naikkan Tarif, Ini Alasannya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement