EKBIS.CO, LUBUKBASUNG -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan dana sebesar Rp 1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Bantuan diperuntukan bagi cadangan pangan daerah dalam menjaga stabilitas dan ketersediaan beras di daerah itu.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, mengatakan dana Rp 1 miliar itu digunakan untuk gedung pengilingan padi, mesin dan lantai jemuran sebanyak dua unit. "Satu unit dengan dana Rp 500 juta yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019. Pembangunan gedung penggiling padi dilakukan secara swakelola," katanya.
Ia mengatakan bantuan itu diserahkan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Koto Pimpiang Gadang, Nagari Kapau Kecamatan Tilatangkamang dan Kelompok Tani Durian Sabatang, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamangmagek. Bantuan itu berdasarkan usulan dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam ke Kementerian Pertanian pada 2018.
"Agam merupakan kabupaten terbanyak yang mendapatkan bantuan itu, karena kabupaten dan kota lain di Sumbar, hanya mendapatkan satu unit," katanya.
Dengan program itu, kelompok tani akan menampung seluruh gabah kering giling milik petani di daerah tersebut. Beras itu digunakan untuk sebagai cadangan pangan daerah dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan beras di daerah itu.
"Apabila harga beras naik, masyarakat akan membeli dengan harga normal," katanya.
Dua kecamatan itu, tambahnya, merupakan daerah penghasil atau lumbung beras di Agam dengan jenis kuruik kusuik. Beras ini merupakan kualitas satu dengan harga cukup tinggi sekitar Rp 14 ribu per kilogram.
Saat ini, jumlah nagari atau desa adat pangan di daerah itu sebanyak delapan nagari yakni, Nagari Sipinang dan Nagari Gumarang Kecamatan Palembayan, Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso, Nagari Malalak Selatan, Kecamatan Malalak. Selain itu, Nagari Nan Tujuh, Kecamatan Palupuh dan Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya.