EKBIS.CO, MATARAM -- Manajemen AirAsia terus mematangkan persiapan menjadikan Lombok sebagai hub AirAsia yang rencananya akan dimulai pada pertengahan tahun ini. Tim AirAsia juga sudah melakukan dialog dengan para pelaku industri wisata di Lombok dan juga melihat sejumlah destinasi wisata di Lombok untuk kebutuhan promosi ke depan.
"Kita percaya Lombok punya potensi besar, itu alasan AirAsia punya komitmen dan membangun kembali Lombok, kita lihat dari potensi di sini bisa banyak yang dijual, gunung, pantai, dan keunikan budayanya," ujar Commercial Director AirAsia Indonesia Rifai Taberi usai rapat koordinasi dengan Dinas Pariwisata NTB dan pelaku industri wisata di Lombok di Hotel Astoria, Mataram, NTB, Selasa (28/1).
Rencananya, dia katakan, AirAsia akan menaruh dua pesawat untuk standby di Bandara Internasional Lombok (BIL). Selain itu, AirAsia juga akan membuka rute penerbangan langsung pada Mei dan Juni, meliputi Lombok-Bali sebanyak 14 kali penerbangan dalam sepekan, Lombok-Yogyakarta sebanyak tujuh kali sepekan, dan Lombok-Perth, Australia, sebanyak empat kali sepekan. Selain itu, kata Rifai, AirAsia juga akan menambah frekuensi penerbangan Lombok-Kuala Lumpur menjadi 14 kali sepekan.
Rifai melanjutkan, AirAsia menggelontorkan dana total hingga Rp 60 miliar untuk hub di Lombok dan sejumlah rute penerbangan baru di Lombok. Hal ini merupakan wujud komitmen AirAsia dalam mendukung sektor pariwisata Lombok yang sedang pemulihan pascagempa.
"Ketika koneksi hub sudah beroperasi, maka Lombok akan terhubung dengan 130 destinasi yang kita miliki. Kita ingin mendorong perekonomian Lombok dengan peningkatan wisatawan," kata Rifai.
Rifai berpandangan, Lombok memiliki potensi besar menggaet konsumen AirAsia, terutama wisatawan dari Cina dan India yang sedang perkembangannya sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Di tempat yang sama, General Manager (GM) Bandara Internasional Lombok (BIL) Nugroho Jati mengatakan, manajemen BIL mendukung hub AirAsia di Lombok. Jati menilai, fasilitas BIL mumpuni dalam pembukaan hub dan juga penerbangan rute baru.
"Ini bagus, secara operasional juga tidak ada masalah," ujar Jati.
Jati menyampaikan, untuk masalah slot dan jadwal penerbangan nantinya akan dibicarakan lebih lanjut. "Kami lagi evaluasi belum final, tadi kami sampaikan di awal kami mau evaluasi, kalau sudah nanti kita ajukan ke Kemenhub," kata Jati.