Rabu 06 Feb 2019 20:36 WIB

Sampai Maret, Panen Jagung Diperkirakan Mencapai 8 Juta Ton

Bulan April, panen jagung diproyeksikan lebih banyak lagi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menghadiri panen raya jagung di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (6/2).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menghadiri panen raya jagung di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (6/2).

EKBIS.CO, LAMONGAN -- Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan, delapan juta ton jagung akan dipanen pada Januari hingga Maret 2019. Panen tersebut menyebar di sejumlah daerah, termasuk di Sulawesi Selatan dan Sumbawa. Lamongan sebagai sentra pertanaman jagung di Jawa Timur juga sudah turut berkontribusi.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, delapan juta ton tersebut tidak akan terjadi secara bersamaan. Pada Januari hingga Februari, masa panen diperkirakan menghasilkan empat juta ton jagung. "Sisanya, baru pada Maret. April diperkirakan lebih besar dari itu," ujarnya ketika ditemui di acara panen raya di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (6/2).

Mengutip dari data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, panen jagung di Kabupaten Lamongan hingga pekan ketiga Februari 2019 dapat mencapai seluas 11.395 ha. Per hektar, diperkirakan dapat menghasilkan rata-rata 10 ton jagung. Titik lokasi panen di antaranya di Kecamatan Modo, Bluluk, Ngimbang, Sambeng, Sukorame, Mantup dan Solokuro.

Kementan Fasilitasi Petani Lamongan dan Peternak Blitar

Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Amran menargetkan, hasil panen jagung petani nantinya dapat diekspor. Pada tahun ini, ia menargetkan ekspor jagung hingga 500 ribu ton atau meningkat 31 persen dari realisasi ekspor pada 2018 yang menurut catatan Kementan, mencapai 380 ribu ton.

Amran menjelaskan, peningkatan tersebut dikarenakan semakin banyak masyarakat yang menanam jagung di lahan mereka. Baik dalam bentuk kebun puluhan hektar maupun sekadar di halaman rumah. "Sepanjang jalan (Kecamatan Modo, Lamongan), kami melihat tanaman jagung di pematang-pematang sawah," ujarnya.

Menurut Amran, Lamongan sebagai sentra pertanaman jagung di Jawa Timur dinilai mampu menjadi salah satu sumber ekspor. Apalagi, saat ini, pemerintah daerah Lamongan telah menjalin kerja sama dengan Malaysia. Diharapkan, sebagian hasil panen raya sepanjang 2019 dapat dikirim ke negara tetangga.

Selain Lamongan, Gorontalo juga sudah menyatakan kesiapannya untuk mengekspor jagung hingga 150 ribu ton. Potensi lain juga terlihat dari daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan. "Utamanya, kami akan ekspor ke Filipina," kata Amran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement