EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjelaskan alasan mahalnya tarif tol Trans Jawa. Penentuan tarif tol sudah menghitung tiga aspek, yakni biaya konstruksi, kemampuan membayar dan manfaat yang diberikan.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan biaya pembiayaan jalan tol memerlukan investasi sangat besar. Bahkan, kata dia, perseroan baru bisa mengembalikan modal sekitar 50 tahun kemudian.
“Tarif tol Trans Jawa tidak buat kita untung, untuk bertahan saja kita untung. Kita berusaha survive, kita menikmati saja karena 50 tahun lagi duit kita kembali,” ujarnya saat acara ‘Seminar Nasional: Kebangkitan BUMN Sektor Infrastruktur’ di Gedung Graha CIMB Niaga, Selasa (19/2).
Donny menjelaskan, penentuan tarif tol tersebut juga ada perhitungan bunga pinjaman bagi perusahaan setiap tahunnya. Apalagi, saat ini Jasa Marga memiliki 18 ruas tol yang telah beroperasi.
“Kita berusaha survive melewati negative cashflow. Pada awal tahun kami belum untung,” ungkapnya.
Di sisi lain, dia menyebut, Jasa Marga berusaha memecahkan masalah pembebasan lahan untuk dijadikan jalan tol. Semisal, ruas tol Surabaya-Mojokerto yang mandek selama 23 tahun.
“Masalah utama pembebasan lahan contoh tol Surabaya Mojokerto sudah mandek 23 tahun pada tahun lalu sudah dibuka, begitu cepat kita membangun,” ucapnya.
Ke depan, Jasa Marga tengah mempersiapkan teknologi untuk pembayaran jalan tol terutama untuk tol Trans Jawa. Selama ini, kata Donny, teknologi pembayaran tol masih menggunakan teknologi lama.
“Kami akan menerapkan waktu transaksi bisa lebih cepat. Sekarang kita harus baca dulu saldonya baru bisa jalan, terus baru ke potong. Selama ini pemerintah memberikan waktu hanya tiga bulan, kita masih gunakan teknologi yang lama makanya teknologi baru akan menyusul,” jelasnya.