Kamis 28 Feb 2019 19:17 WIB

Indonesia Perlu Sesuaikan Produk Ekspor

81 persen pemrinataan pasar global merupakan produk manufaktur

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengungkapkan Indonesia perlu nenyesuaikan produk ekspor dengan permintaan pasar global. Terlebih saat ini hal tersebut berpengaruh untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen.

Untuk mencapai target tersebut, Oke mengatakan ekspor dan investasi perlu dipacu. "Meskipun ekspor kita pada saat ini kita juga dihadapkan pada berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal," kata Oke dalam Seminar Dialog Gerakan Ekspor Nasional di Hotel JS Luwansa, Kamis (28/2).

Baca Juga

Dia menjelaskan masalah pertama yang harus dihadapi yakni masih bersifat produk primer. Padahal, menurut Oke saat ini permintaan pasar global sebanyak 81 persennya terdiri dari produk manufaktur dan 19 persen lagi untuk komoditas primer. Sementara sebanyak 46 persen ekspor dari Indonesia masih bersifat produk primer.

Selanjutnya, tantangan lain yaitu Indonesia masih tertinggal dalam rantai perdagangan dunia atau global value chain (GVC). "Saat ini, keterlibatan Indonesia dalam GVC masih terbatas pada garmen dan alas kaki," tutur Oke.

Sementara dari sisi eksternal, Oke mengatakan beberapa kendala dan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan ekspor antaralain berlanjutnya perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Hal tersebut ditandai dengan sentimen proteksionisme dan perang tarif, ketidakpastian Brexit, dan volatilitas harga komoditas.

Selain itu tantangan lainnya menurut Oke juga dengan meningkatnya penggunaan teknologi dan produk berbasis digital sejalan dengan mulai masukny era Industri 4.0. "Pada 2030, Industri kecerdasan buatan yakni Artificial Intelligent diproyeksikan akan mampu menyamai total perekonomian India dan Cina jika digabungkan," jelas Oke.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement