EKBIS.CO, JAKARTA -- Kesepakatan kerja sama antara Pertamina dan Petronas yang disepakati pekan lalu akan ditindak lanjuti dengan kerja sama di dua bidang. Pertama operasi bersama lapangan migas dan pemanfaatan kilang Petronas untuk bisa mengolah pasokan minyak mentah yang dimiliki Indonesia.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu menjelaskan salah satu rencana besar kedua perusahaan adalah mengoperasikan bersama salah satu lapangan minyak di Timur Tengah. Selain itu, Pertamina juga mempertimbangkan untuk meningkatkan hak partisipasinya di beberapa blok migas milik Petronas dan sudah ada hak partisipasi Pertamina di sana.
"Lapangan di Timur tengah itu bisa jadi peluang kerja sama bersama. Lalu, saat ini Pertamina juga memiliki hak partisipasi atau participating interest (PI) di beberapa lapangan migas di Malaysia di antaranya di Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong," ujar Dharmawan, Jumat (1/3).
Peluang untuk melakukan ekspansi dengan menggandeng Petronas, kata Dharmawan, adalah sebagai upaya perusahaan untuk bisa bersaing di bisnis migas internasional. "Karena katanya mau jadi global player," ujar Dharmawan.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina, Heru Setiawan, juga menjelaskan peluang kerja sama operasi dengan Petronas memang terbuka luas, lantaran kedua perusahaan juga memiliki aset di sana. Sebenarnya aset Pertamina tidak hanya ada di Timur Tengah akan tetapi juga di wilayah Afrika, seperti Gabon, Algeria, Namibia, Nigeria, Tanzania yang merupakan bagian dari Maurel & Prom yang juga telah dimiliki sebagian hak partisipasinya oleh Pertamina.
"Upstream, aset kita di Gabon misalnya. Malaysia kan juga punya. Joint operation juga. Sharing bareng infrastrukturnya," ujar Heru.
Sedangkan untuk di segmen midstream, atau pengolahan. Heru juga menjelaskan ada potensi kerja sama yang bisa dilakukan kedua perusahaan. Heru menjelaskan kerja sama kilang ini nantinya Pertamina akan memanfaatkan kilang Petronas untuk bisa mengolah minyak mentah. Kerja sama ini akan berbentuk kesepakatan olah minyak atau Crude Processing Deal (CPD).
"Jadi yang kita jajaki, apakah bisa kita gunakan kilang Petronas olah untuk CPD curde dari malaysia. Jadi selain punya Pertamina yang ada di Malaysia, atau kita ambil crude kita di Irak lalu kita bawa ke kilang Malaysia itu. Lalu nanti semua di bawa ke Indonesia," ujar Heru.