EKBIS.CO, BOGOR -- Indonesia memiliki sumber daya yang luar biasa melimpah untuk bisa mewujudkan lumbung pangan dunia 2045. Salah satu optimisme itu terlihat pada keberhasilan pemerintah menerapkan teknologi modern pertanian untuk lahan rawa seperti water management, mekanisasi, hingga teknologi hilirisasi.
Hal ini disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta pada Selasa (23/4). Data Kementan menyebutkan terdapat 10 juta hektare lahan rawa yang potensial untuk menjadi lahan pertanian masa depan.
"Kalau kita garap dengan baik dengan teknologi modern, dan bisa panen tiga kali setahun, lahan rawa ini bisa menghidupi populasi Indonesia sampai 1 milyar penduduk pada 100 hingga 200 tahun," terang Amran.
Contoh lain adalah bagaimana optimisme itu dibangun adalah dengan kemampuan Indonesia dalam menerapkan bioenergi B100. Inovasi ini dikembangkan oleh peneliti Kementan. Dengan demikian Indonesia diharapkan tidak kesulitan sumber daya energi baru dan terbarukan dengan menggunakan crude palm oil (CPO).
"Tahun ini pertama dalam sejarah dunia, Indonesia berhasilan menerapjab B100. Negara tetangga baru B7 menuju B10, Indonesia sudah melakukan lompatan dengan melakukan ujicoba pada mobil 6000 km dengan 100 persen minyak sawit," papar Amran.
Museum pertanian
museum pertanian di Bogor
Kementerian Pertanian secara resmi telah membuka Museum Pertanian di Bogor hari ini Senin (22/04). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berharap museum tersebut dapat mengispirasi anak muda Indonesia untuk membangun pertanian.
"Kami ingin pemuda-pemuda siapapun yang datang ke museum ini tidak saja belajar pertanian Indonesia di masa lalu, tetapi juga masa sekarang, dan optimis menatap ke depan. Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045," kata Amran. "Langkahnya sudah jelas, karena sumberdayanya sudah ada, teknologinya juga sudah ada," tambahnya.
Penerapan teknologi pertanian dapat menekan biaya produksi petani, menambah indeks pertanaman, dan meningkatkan produktivitas. Muaranya menurut Amran adalah kesejahteraan petani.
Menurutnya, salah satu upaya menarik pemuda Indonesia untuk bertani adalah dengan mentansformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern. "Penggunaan teknologi pertanian modern itu mutlak, tak bisa dielakkan," jelas Amran.