EKBIS.CO, JAKARTA — Sebanyak 11.590 penyuluh pertanian honorer dinyatakan lulus menjadi aparatur sipil negara. Pegawai yang semula berstatus tenaga harian lepas itu hampir 98% lulus tes nasional berbasis komputer [CAT UNBK].
Tingkat kelulusan penyuluh THL menjadi ASN-P3K merupakan yang tertinggi atau hampir 98 persen dari semua kementerian. “Sementara guru dan tenaga kesehatan merupakan tanggung jawab kementerian terkait," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Momon Rusmono, kepada pers di Jakarta, Jumat (26/4).
Peningkatan status THL menjadi ASN-P3K didasarkan pada instruksi Presiden RI Joko Widodo pada pertengahan Februari 2019. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang memberi peluang kepada tenaga honorer dari profesi guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian menjadi PNS. Khusus penyuluh THL ditindaklanjuti oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang memberi peluang kepada 14.924 penyuluh THL di seluruh Indonesia mengikuti seleksi CAT UNBK oleh BKN.
Menindaklanjuti hal itu, BPPSDMP Kementan menggelar rapat koordinasi dengan 127 kepala dinas pertanian provinsi/kabupaten/kota dan pejabat terkait untuk mempercepat proses pengangkatan ASN-P3K penyuluh pertanian. Rapat itu dihadiri oleh Deputi Menpan RB, Suharmen sebagai narasumber.
Sebelumnya diberitakan pada pertengahan Februari terdapat 14.924 tenaga harian lepas (THL-TBPP) penyuluh pertanian binaan Kementerian Pertanian RI memenuhi syarat menjadi aparatur sipil negara. Mereka adalah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN-P3K).
Mentan Amran Sulaiman mengharapkan 14 ribuan THL usia lebih 35 tahun akan lolos seleksi P3K yang digelar oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 23 - 24 Februari 2019. Hasil tes diumumkan pada 1 Maret 2019.
Mentan Amran Sulaiman mengharapkan penyuluh THL dapat diangkat menjadi P3K, seperti halnya 6.000 THL yang telah diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada September 2017. Kementan telah mengusulkan 17.691 penyuluh THL untuk mengisi formasi ASN-P3K namun dari hasil validasi, ternyata hanya 14.924 yang memenuhi syarat.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Siti Munifah para penyuluh akan mengawal pertanian untuk menjadi lebih baik, lebih memberikan penghasilan, dan menjadi bisnis yang lebih menguntungkan. Orientasinya ada pada kemandirian dan Kedaulatan pangan.
"Dalam pengawalan dan pendampingan untuk kesuksesan pembangunan sektor pertanian masih dibutuhkan 74 ribu penyuluh, saat ini baru tersedia 31.500 orang sehingga masih dibutuhkan 42.500 orang penyuluh yang diharapkan dapat diisi dari THL lingkup Kementan," kata Siti Munifah.
Untuk mencapai 74 ribu penyuluh maka Kementan berupaya menumbuhkembangkan penyuluh swadaya dan swasta di lapangan. Selain kuantitas, kualitas penyuluh juga harus diperhatikan terutama dalam kemampuan penguasaan dan adaptasi teknologi informasi agribisnis hingga pemasaran, sehingga diharapkan penyuluh mampu berperan menjadi agen perubahan.
Hal itu, untuk menyikapi Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Kementerian Pertanian telah mengusulkan Jabatan Penyuluh Pertanian sebanyak 17.691 orang THL lingkup Kementerian Pertanian untuk formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK.