Jumat 03 May 2019 15:29 WIB

Pasokan Bawang Putih Impor Masuk, Harga Dipastikan Turun

Kementan mengatur tata niaga bawang putih secara efisien.

Red: EH Ismail
Bawang putih didistribusikan ke sejumlah pasar
Foto: Humas Kementan
Bawang putih didistribusikan ke sejumlah pasar

EKBIS.CO,  JAKARTA — Harga bawang putih dalam beberapa hari ke depan dipastikan turun. Terlebih, menjelang memasuki bulan suci Ramadhan dan menyambut lebaran, pasokan dan harga bawang putih dipastikan kembali normal. 

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Moh Ismail Wahab menerangkan hal ini karena sedikitnya 60 ribu ton bawang putih asal Cina sudah mulai masuk ke Indonesia mulai pekan ini, melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok Jakarta. Jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat pada tahap awal saja persetujuan impor yang telah dikeluarkan Kementerian Perdagangan bagi swasta mencapai 115.675 ton. 

"Bawang putih tersebut diprioritaskan untuk mengamankan pasokan di bulan puasa dan lebaran," demikian ujar Ismail di Jakarta, Jumat (3/5).

Karenanya, Ismail memastikan pasokan bawang putih akan segera normal seiring dengan masuknya impor asal China sebanyak 60 ribu ton pada tanggal 2 hingga 6 Mei 2019 ini. Pemerintah telah melakukan berbagai langkah konkrit untuk menstabilkan pasokan bawang putih. 

"Secara nasional kita hanya butuh sekitar 42 ribu ton sebulan. Jadi kalau dalam waktu dekat ini digelontor 60 ribu ton, sangat cukup untuk mengamankan pasokan nasional sekaligus mengerek harga turun ke posisi normal," bebernya.

Hingga kini Kementan telah menerbitkan rekomendasi impor bagi perusahaan yang menjalankan kewajiban tanamnya sesuai ketentuan. Totalnya sementara 19 importir yang sudah mendapat rekomendasi impor dan akan terus menyusul importir lain. Tentu rekomendasi ini diberikan bagi mereka yang telah menjalankan kewajiban tanam dengan baik. 

"Jadi, sembari mekanisme impor ini jalan, kita terus pacu penanaman bawang putih di dalam negeri. Harapannya tahun 2021 nanti ketergantungan terhadap bawang putih impor seperti saat ini tidak lagi terjadi," urainya.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik menuturkan pihaknya sejauh ini telah mengatur tata niaga bawang putih secara efisien. Bawang putih yang dikonsumsi saat ini, 97 persen masih impor. Tinggal diatur pemasukan dan distribusinya. 

"Untuk pemasukan pekan ini, begitu barang masuk akan langsung digelontor ke pasar-pasar induk hingga pasar retail. Harapannya masyarakat bisa segeraĺ menikmati harga normal," ujar Yasid.

Yasid menegaskan harga bawang putih di dalam negeri akan kembali normal. Saat ini pihaknya kembali merilis rekomendasi impor sebanyak 125 ribu ton bagi 11 importir. Akhir Maret Kementan sudah keluarkan RIPH, yang disusul penerbitan surat persetujuan impor dari Kemendag 115 ribu ton. Masuknya 115 ribu ton bawang putih akan mulai dibongkar segera pekan ini.

"Jadi sampai saat ini total 240 ribu ton lebih yang sudah dikeluarkan rekomendasi impornya. Secara berkesinambungan, bawang putih akan terus masuk, yang dimulai awal Mei ini. Enam bulan ke depan stok bawang putih nasional dijamin aman,” tukasnya

Berdasarkan pemantauan di beberapa pasar di Jakarta (3/5), harga bawang putih terpantau di kisaran Rp 55 ribu hingga Rp 65 ribu per kilo. Sementara di Pasar Induk Kramat Jati di harga Rp 45 ribu per kilo untuk jenis sinco atau bawang banci. Untuk menekan laju kenaikan harga, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan gencar melakukan operasi pasar di berbagai daerah. Dua hari ini saja, Kementerian Pertanian kembali menggelar operasi pasar di 10 titik pasar di Jakarta dengan harga jual Rp 15 ribu hingga Rp 23 ribu per kilo.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement