EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menargetkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 59 persen sebelum akhir 2019. Rini menjelaskan bahwa kemajuan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini telah mencapai 17,5 persen.
"Makanya kalau sekarang 17,5 persen, tujuh bulan lagi kami bisa targetkan sampai 59 persen karena kami harapkan sudah tidak ada kendala yang signifikan," ujar Menteri Rini kepada wartawan di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5).
Menteri BUMN juga menjelaskan bahwa terkait pembebasan lahan sudah hampir 100 persen, tinggal empat persen lagi yang akan dirampungkan, dan diharapkan tidak ada masalah. "Terkait izin-izin, Gubernur Jawa Barat dan Kabupaten Bandung Barat semuanya sangat mendukung," tuturnya.
Pada hari ini, Menteri BUMN Rini Soemarno meresmikan tersambungnya terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung di Walini. Tersambungnya terowongan tersebut merupakan milestone baru dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung (KCJB).
Setelah pengerjaan yang dilaksanakan selama 15 bulan, tunnel dengan panjang 608 meter ini menjadi tunnel pertama dari 13 tunnel KCJB lainnya yang berhasil ditembus.
Detik-detik penembusan Tunnel Walini dikemas dalam acara bertajuk “Tunnel Walini Breakthrough†dan prosesnya disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Duta Besar Republik Rakyat China untuk Republik Indonesia Xiao Qian, Direktur Jenderal Pengadaaan Tanah Arie Yuriwin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna.
Sebagai tunnel pertama yang berhasil ditembus, Tunnel Walini memiliki diameter dalam mencapai 12,6 meter dan diameter luar mencapai 14,3 meter. Terowongan yang berlokasi di Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat, ini memiliki wesel di dalamnya serta 2 jalur kereta cepat dengan posisi DK95+472 pada inlet dan DK96+080 pada outlet. Sisi outlet dari tunnel ini akan langsung terhubung dengan Stasiun Walini.
Tunnel Walini merupakan tunnel garis lurus dengan kemiringan 1° (satu per mil) dan memiliki klasifikasi tingkat batuan yang cukup tinggi (grade V) serta kedalaman maksimum 37 meter. Dengan metode ini, sisi inlet tunnel memiliki total panjang galian 228 meter sedangkan sisi outlet sepanjang 380 meter.
Pengerjaannya melibatkan lebih dari 120 pekerja konstruksi dengan penggalian tunnel mencapai rata – rata 35 meter dan pengecoran secondary lining rata-rata 36 meter setiap bulan.