EKBIS.CO, LOMBOK TIMUR -- Beragam upaya dilakukan sejumlah pihak untuk memberikan penguatan dan penyuluhan bagi para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun PMI yang sudah kembali dari luar negeri. Seperti yang dilakukannya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang mendirikan rumah edukasi BNI untuk para PMI yang sudah kembali ke Desa Jenggik Utara.
Desa Jenggik Utara di Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikenal sebagai salah satu desa dengan penduduk yang banyak menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI). Desa Jenggik Utara berada di bawah di kaki Gunung Rinjani dan berjarak sekira 35 kilometer (km) atau sekira 1 jam perjalanan dari Kota Mataram.
"Rumah edukasi BNI di desa ini sudah ada sejak 2015 karena Lombok Timur merupakan wilayah dengan jumlah PMI terbesar di Indonesia," ujar Pemimpin Divisi Internasional BNI Eko Setyo Nugroho kepada Republika.co.id di sela-sela pemberian sembako murah di Desa Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Sabtu (25/5).
Eko menjelaskan, rumah edukasi BNI ditujukan bagi para PMI yang sudah selesai bekerja di luar negeri dan telah kembali ke kampung. Dalam rumah edukasi, BNI memberikan berbagai pelatihan, mulai dari bahasa Inggris dan komputer yang bisa diakses seluruh masyarakat desa, serta pelatihan kewirausahaan bagi PMI yang baru pulang dari luar negeri. Kata Eko, rumah edukasi BNI bertujuan mendorong terciptanya wirausaha baru di Lombok.
"Setelah pulang dari luar negeri, PMI sudah punya modal, nah biar tabungan tidak habis begitu saja, kan bisa dikembangkan untuk membuka usaha baru, makanya kita bantu pelatihan kewirausahaan," kata Eko.
Nantinya, lanjut Eko, BNI juga siap membantu memberikan bantuan modal berupa kredit usaha rakyat (KUR) khusus para PMI yang telah memiliki usaha.
Kepala Desa Jenggik Utara, Nasri, mengaku bersyukur dengan adanya bantuan rumah edukasi BNI. Kata Nasri, keberadaan rumah edukasi mendorong masyarakat yang baru pulang dari luar negeri untuk memanfaatkan jerih payahnya untuk usaha produktif.
"Rumah edukasi sangat membantu sekali, masyarakat yang tidak tahu bahasa Inggris, komputer, wirausaha, bisa belajar di sini," ucap Nasri.
Nasri menyampaikan dampak pelatihan kewirausahaan rumah edukasi BNI juga dimanfaatkan masyarakat yang suami atau istrinya menjadi PMI di luar negeri.
"Masyarakat yang ditinggal (ke luar negeri) jadi ada kegiatan, ada bantuan peminjaman modal untuk UMKM kerajinan keranjang buah yang sudah dikirim hingga ke Bali," kata Nasri.