EKBIS.CO,
JAKARTA — Beberapa daerah mengalami musibah banjir dan kekeringan yang cukup memprihatinkan. Kejadian ini bahkan berdampak langsung pada kerusakan hingga kegagalan. Panen yang diharapkan pun, ujungnya hanya tinggal angan-angan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman selalu hadir disetiap bencana yang terjadi di Indonesia. Mentan Amran menggalang dan membawa bantuan secara langsung dan cepat saat saat bencana, bahkan mengeluarkan dana pribadinya untuk membantu petani terdampak. Tak tanggung-tanggung, jumlah bantuan bahkan nilainya cukup besar. Bentuk bantuan pun beragam. Antara lain berupa benih, bibit, alsintan dan sejumlah uang hasil sumbangan pegawai dan kemitraan Kementan senilai 12,5 milyar.
"Bukan sekali saja ini penggalangan dan bantuan sumbangan bencana dilakukan Menteri Amran ini. Sikap Kepedulian Mentan Amran atas bencana seyogyanya menjadi contoh", terang Senator DPD RI Parlindungan Purba, SH., MM saat ditemui di Jakarta.
Parlindungan menyampaikan bahwa sikap dermawan dari Menteri Amran ini perlu dicontoh. "Beliau selalu hadir saat ada terjadi bencana. Jadi jangan dikaitkan dengan hal-hal lain, apalagi ke politik. Ini urusan kemanusian, semua pihak mempunyai hak dan kewajiban membantu sesama dalam kesulitan," tutur Parlindungan.
Pemulihan sektor pertanian di lokasi bencana harus menjadi perhatian, apalagi misalnya lokasi Konawe adalah lokasi lumbung pangan untuk Sulawesi Tenggara. Mentan Amran sangat sigap terhadap kondisi pertanian dengan gerak cepat langsung terjun ke lokasi dan melihat langsung kondisi pertanian yang tergenang oleh banjir bandang.
Anggota Komisi IV DPR RI, Irwan Zulfikar turut memberikan apresiasi atas gerak cepat Mentan Amran dalam merespon bencana banjir di tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel). Ketujuh kabupaten itu masing-masing Kabupaten Kabupaten Soppeng, Sidrap, Wajo, Pinrang, Bone, Enrekang, dan Luwu.
"Mentan Amran melakukan terobosan yang luar biasa dalam menangani dampak di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Sebab, hari ini bantuan tersebut langsung disalurkan ke masyarakat yang terkena dampak banjir di tujuh kabupaten di Sulsel" kata Irwan saat mendampingi Amran melepas Rp 10 miliar bantuan banjir beberapa waktu lalu di Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros, Sulsel.
Menurut Irwan, bantuan itu antara lain benih, pupuk dan alat mesin pertanian berupa pompa air, traktor dan ekscavator. Semua bantuan telah disesuaikan dengan kebutuhan petani yang terkena dampak banjir.
Gubernur Sultra, Ali Mazi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan semua pihak yang menunjukan empati kepada warga korban bencana alam maupun bencana sosial di wilayahnya.”Diharapkan bantuan yang sudah tersalur maupun dalam proses penyaluran tepat sasaran sehingga bernilai ibadah, baik yang memberi bantuan maupun yang menerima bantuan," tambahnya.
KTNA Nilai Bantuan Kementan Sangat Masif
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir menilai respon cepat Kementan dalam memberi bantuan pada daerah terdampak bencana sangat luar biasa karena menyeluruh ke pelosok desa.
"Kami merasa Menteri Pertanian betul-betul merasakan kesulitan yang diraskan petani. Banjir sangat masif bahkan menghancurkan areal pertanian, beliau langsung turun," ujar Winarno saat diminta tanggapannya terkait musibah banjir besar yang terjadi di beberapa wilayah Sulawesi.
Upaya Mentan dalam mengembalikan posisi pertanian Sultra ke posisi produksi sangat berdampak langsung pada semangat para petani di daerah setempat.
"Kini petani mencoba memperbaiki kembali pertaniannya yang rusak, dan memanfaatkan bantuan Kementan untuk kembali berproduksi. Oleh karena ita, apresiasi yang besar kami berikan pada Kementan yang telah cepat mengerahkan sumber dananya," kata Winarno.
Di sisi lain, Winarno berharap bantuan serupa juga diberikan untuk daerah-daerah lain. Dia menilai kerja keras Amran tidak hanya mencakup musibah banjir, amun juga kekeringan, puso gagal panen dan penanggulangan wabah hama penyakit.
Seingat Winarno, Mentan Amran juga selalu hadir ditengah-tengah bencana yang terjadi di seluruh Indonesia. Bahkan, ia sendiri membawa langsung bantuan yang akan disalurkan.
"Saya masih ingat, bantuan seperti gempa di NTB (20M), Gempa Palu (20M), Letusan gunung Siabung, Banjir dan Kekeringan di Jawa, Tsunami Banten, dan yang terakhir ini Banjir di Sultra dan Sulsel langsung diberikan oleh pak Mentan. Lebih dari itu, mereka melakukan penggalangan dana yang melibatkan internal Kementan dan para mitra strategisnya untuk meringankan beban para petani," katanya.
Winarno menambahkan, dalam bencana ini ia berharap semua pihak mau turun tangan membantu petani dengan cara apapun. "Mari kita bantu mereka secara nyata, bukan hanya memberikan komentar miring," tukasnya.