EKBIS.CO, JAKARTA--Sederet anak muda memilih fakultas kedokteran sebagai jenjang pendidikan utama. Pilihan tersebut terlihat dari hasil pengumuman Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) terkait Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019.
Tapi, di sisi lain, ada agroteknologi yang merangsak naik menjadi jurusan teravorit kedua dengan total pemilih mencapai 6.042 orang. Artinya, ini menjadi jurusan yang paling banyak diminati setelah kedokteran.
Tingginya minat pemuda terhadap agroteknologi menjadi harapan pemerintah. Khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong berbagai program berbasis teknologi pertanian. Di samping itu, ketahanan pangan juga menjadi visi strategis dari Menteri Ristekdikti, Mohamad Nasir untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
Peresmian Bank Genetik Sayuran di Pusat Inovasi Agroteknologi (Piat) Universitas Gadjah Mada (UGM). Menggandeng East-West Seed Indonesia, ini jadi Bank Genetik Sayuran pertama di Indonesia.
"Karena itu, perguruan tinggi harus memiliki peran dalam menciptakan inovasi teknologi pada bidang pangan, kesehatan dan kebencanaan yang dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia," ujar Nasir dalam situs resmi Kemristekdikti.
Sementara peminat agroteknologi yang lolos mengikuti tahap uji dan menerima hasil kelulusan ini diharapkan mampu mengerjakan segala industri komoditas perkebunan, hortikultura dan semua olahan pangan. Anak muda wajib meningkatkan sektor pertanian dan menjaga kedaulatan pangan.
Seperti diketahui bersama, Kementerian Pertanian dalam kurun waktu empat setengah tahun terakhir terus mendorong pencetakan petani milenial melalui perguruan tinggi maupun pesantren. Bahkan, pencetakan itu kini sudah mencapai satu juta yang tersebar di seluruh Indonesia.
Transformasi pertanian
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatanya, mengatakan bahwa dorongan lain untuk mengetuk jiwa muda ini adalah mentrasformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern.
"Mereka akan tertarik karena ada transformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern," katanya.
Amran mengatakan dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomasi dan jaringan internet. Karena itu, sektor pertanian juga perlu beradaptasi untuk menjawab tantangan tersebut.
Ke depan olah lahan, tanam, panen hingga pengolahan dilakukan menggunakan remote control dari rumah. Itulah kenapa anak muda harus terjun ke sektor pertanian.