Senin 15 Jul 2019 22:06 WIB

Bekraf Siapkan Enam Langkah Strategis Bangun Kawasan Kreatif

Bekraf akan mendirikan Bekraf Creative District (BCD) pada tahun depan.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Ketua Bekraf, Triawan Munaf
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Ketua Bekraf, Triawan Munaf

EKBIS.CO, JAKARTA-- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berencana membangun kawasan kreatif atau Bekraf Creative District (BCD) pada tahun depan. Rencananya, berbagai fasilitas pendukung seperti sekolah musik, kuliner, serta studio musik akan dibangun di tiap kawasan itu dengan dipadukan dalam pengembangan kota yang lengkap.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan pihaknya mengembangkan konsep Bekraf Creative District (BCD)  sebagai upaya mengurangi beban Kota DKI Jakarta.

Baca Juga

“Bekraf mendukung penuh rencana pemindahan ibu kota, agar beban kota Jakarta menjadi berkurang. Bekraf Creative District (BCD) yang kami usulkan adalah membangun ekosistem ekonomi kreatif di luar kota Jakarta,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (15/7).

Menurut Triawan pihaknya akan memfokuskan pada enam strategis subsektor prioritas guna mendukung konsep Bekraf Creative District (BCD). Adapun subsektor yang menjadi awal dari Bekraf Creative District (BCD) adalah fesyen, film, musik, kriya, kuliner, dan games atau aplikasi digital.

Dalam perencanaannya Bekraf Creative District (BCD) melibatkan stakeholders ekonomi kreatif utamanya asosiasi-asosiasi pelaku ekonomi kreatif yang terkait. “Pada tahap ini kami masih fokus kepada penyusunan master plan dari Bekraf Creative District (BCD), karena ini merupakan pekerjaan besar yang melibatkan banyak pihak," ucapnya.

Triawan mengungkapkan gagasannya untuk membangun sebuah kota yang berbasiskan industri kreatif untuk pertama kalinya di Indonesia. Dia menilai Indonesia sudah waktunya memiliki sebuah kota yang mendukung berbagai kegiatan dari para pelaku industri kreatif melalui kehadiran Bekraf Creative District (BCD).

“Bekraf Creative District (BCD) adalah sebuah konsep yang kami gagas berdasarkan kebutuhan dari para pelaku industri kreatif Indonesia. Saya berharap, ide ini segera terealisasi dalam kurun waktu 2019-2024 ini agar para pelaku industri kreatif di Indonesia bisa memiliki ekosistem terpadu yang baru dan  kondusif bagi karya kreatif mereka,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement