Kaum urban dihadapkan dengan budaya transaksi cahsless atau nontunai. Jual-beli sekarang dilakukan dengan mengedepankan pembayaran no-tunai dan mengandalkan teknologi barcode yang ada di aplikasi ponsel pintar.
Teknologi semacam ini juga membuat perubahan dalam kultur dan budaya bangsa Indonesia. Jangan heran kalau di jalan Anda melihat seorang remaja jajan es teh manis tapi bayarnya secara cahsless.
Nah, perubahan tersebut dilihat Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai hal yang luar biasa. Dia menilai itu berbahaya karena sudah semakin jarang orang membawa uang tunai dan beramal pun menjadi sulit. Sebab, mereka tak membawa uang tunai.
Baca Juga: Gaya Indonesia, Banyak Bicara Kurang Bekerja, JK Sindir Siapa?
Makanya, dengan ide beramal dengan barcode, itu dapat memudahkan masyarakat modern untuk beramal. Jadi, tidak ada lagi alasan tidak bawa uang cash ketika mau beramal.
"Ini bisa dilakukan di masjid saat salat Jumat. Jadi, kalau Anda biasanya masukin uang ke kotak amal, sekarang tinggal scan barcode dan uang amal langsung tersalurkan," terang Jusuf Kalla pada acara Halal Bi Halal dan Seminar Sehari Milad DMI ke-74 di Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu pagi (17/7/2019).
Jusuf Kalla melanjutkan, dengan digantikannya kotak amal dengan barcode, ini memudahkan masyarakat di era cahsless. Jadi, tidak hanya menjadikan masyarakat sebagai manusia melek teknologi, tetapi tetap mau beramal baik.
Baca Juga: BPOM Sosialisasikan Sistem Pengawasan Produk Berbasis Barcode
Di sisi lain, Okezone coba menanyakan ide Jusuf Kalla ini pada Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Tangerang Selatan, Heli Slamet. Menurut pandangannya, apa yang diharapkan Jusuf Kalla ini sangat bagus.
Dengan mengganti kotak amal kontemporer dengan barcode, itu meminimalisir penghitungan uang di kotak amal. Jadi, transaksi pun lebih transparan.
Selain itu, bagi Heli, dengan mengganti kotak amal kontemporer dengan barcode, mencegah tindakan kriminal juga yang masih ada di sekitar kita.
Baca Juga: Manfaatkan Medsos dan QR Code, BI Ajak UMKM Binaan Go Digital
"Kita masih suka dengar ada maling kotak amal kan? Nggak banyak memang. Tapi dengan barcode ini, peristiwa hilangnya kotak amal masjid dipastikan tidak akan terjadi lagi. Uangnya juga langsung masuk ke rekening," tambah Heli.
Terkait dengan apakah masjid di Tangerang Selatan akan menerapkan sistem ini, Heli menjawab, jika Tangerang Selatan mendapat dukungan, tentu pihaknya akan sangat setuju dan bisa segera menyosialisasikannya.
"Kami sangat mendukung ide Pak Jusuf Kalla ini dan akan dengan senang hati jika Tangerang Selatan mendapat dukungan untuk bisa menerapkan barcode untuk beramal di masjid ini," ucap Heli.