Selasa 23 Jul 2019 20:31 WIB

Kementan-Bulog Sepakat Tingkatkan Serapan Gabah Petani

realisasi sergap mencapai 46% dari total target hingga Desember sebesar 1,8 juta ton.

Red: EH Ismail
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi (tengah) memimpin rapat bersama bulog tentang serapan gabah petani
Foto: Humas Kementan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi (tengah) memimpin rapat bersama bulog tentang serapan gabah petani

EKBIS.CO, JAKARTA -- Rakor Serap gabah/beras (sergap) di kantor pusat perum Bulog Selasa (23/7) yang dipimpin Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi dan Direktur Pengadaan Bulog, dan Direktur Komersil Bulog menghasilkan kesepakatan bahwa peningkatan serap gabah/beras harus ditingkatkan. 

Dalam rakor ini Agung menekankan pentingnya mempercepat sergap hingga bulan Agustus mendatang. 

“Bulog harus memanfaatkan momentum panen Juli sampai Agustus ini, mengingat tren panen mengalami penurunan hingga September nanti. Jika tidak, kita akan kehilangan kesempatan,” Jelas Agung. 

photo
Kepala Batan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi

Realisasi sergap mencapai 46% dari total target hingga Desember sebesar 1,8 juta ton. Target sergap sampai dengan Agustus 1,250 juta ton, realisasi pengadaan Bulog 800 ribu ton. 

"Untuk memenuhi target tersebut, Bulog harus menyerap gabah/beras sebesar 400 ribu ton hingga akhir Agustus ini," tegas Agung. 

Terlebih lagi di bulan-bulan ini terjadi kekeringan di beberapa wilayah. Berdasarkan prakiraan BMKG, sebagian besar wilayah di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sudah tidak mengalami hujan lebih dari 30 hari. Wilayah yang terdampak kekeringan mencapai kurang lebih 100 kabupaten/kota. 

Hal ini tentu berdampak pada kenaikan harga beras di pasaran. Karena itu, Agung berharap Bulog sudah mengantisipasi situasi ini dengan menerapkan mekanisme komersil untuk memenuhi kebutuhan pasar. 

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar, berkomitmen untuk mengejar realisasi pengadaan dengan memanfaatkan momen panen gadu di bulan Juli - Agustus. Beberapa strategi yang dilakukan untuk mencapai target antara lain: Bulog akan fokus pada pengadaan gabah khususnya hasil on farm dan pengadaan buy to sell untuk pengadaan komersial, move dan sewa gudang filial untuk penyediaan space gudang.

"Bulog juga akan berupaya meningkatkan penyaluran stok beras yang tersedia melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), KPSH dan penjualan komersial," ujar Bachtiar. 

Rakor ini dihadiri 10 Kadivre Bulog, yaitu Sumut, Lampung, Sumsel, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalsel, NTB, dan Sulsel. 

Daerah ini merupakan wilayah sentra produksi padi yang berkontribusi sampai 85 persen dari total pengadaan gabah/beras nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement