Senin 29 Jul 2019 21:20 WIB

Kementan Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Pekarangan

OPAL juga difokuskan untuk mengentaskan daerah rentan rawan pangan.

Red: EH Ismail
Obor Pangan lestasi
Foto: Humas Kementan
Obor Pangan lestasi

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Sayuran dan buah-buahan bisa ditanam di sana sehingga rumah tangga dapat memenuhi kebutuhan sayuran dan buah-buahan.

"Ketahanan pangan nasional dimulai dari keluarga. Kalau keluarga tahan pangan, secara nasional juga akan tahan pangan," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi seusai panen sayuran di lahan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Ahad (27/7). 

Memanfaatkan lahan pekarangan

Obor Pangan Lestari (OPAL) merupakan perubahan dari Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). OPAL di TTIC memanfaatkan lahan pekarangan sekitar 150 meter yang ditanam aneka tanaman buah dan sayur. 

"Melalui OPAL diharapkan gerakannya lebih masif dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat maupun penyediaan pangan nasional," tambah Agung yang didampingi Sekretaris Badan Riwantoro dan Kapus Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri.

Menurut Agung, OPAL juga difokuskan untuk mengentaskan daerah rentan rawan pangan yang sudah diidentifikasi, sehingga nantinya masyarakat tidak saja tercukupi pangannya, tetapi juga meningkat kesejahteraannya. 

"Dengan meningkatnya kesejahteraan, diharapkan konsumsi pangan masyarakat  menjadi lebih beragam,  bergizi seimbang dan aman,"  tuturnya.

Menurut Agung, kehadiran OPAL juga untuk menyelesaikan masalah stunting, sehingga mulai 2019 kegiatan OPAL akan lebih digalakkan lagi.

Sesuai Permentan Nomor : 22 Tahun 2019 tentang Obar Pangan Lestari, kegiatan OPAL diselenggarakan seluruh unit Kerja Eselon I lingkup Kementan, UPT dan Dinas Provinsi Dan Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pertanian dan/atau pangan. 

"OPAL di TTIC ini sebagai contoh yang bisa dilihat dan ditiru masyarakat untuk dikembangkan dihalaman pekarangan dan lingkungan masing-masing," pungkas Agung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement